Saudara saudari yang terkasih di dalam Kristus dan Gereja Katolik, - TopicsExpress



          

Saudara saudari yang terkasih di dalam Kristus dan Gereja Katolik, mari kita baca kisah hidup Santo Yohanes, dan nanti malam saya akan menulis tentang Santo Yakobus. 3. St. Yohanes Asal : Betsaida, Galilea Orang tua : Zebedeus dan Maria Salome Pekerjaan : Nelayan Ciri-ciri : Paling muda, paling panjang umurnya dari rasul yang lain, dilukiskan tidak berjenggot dan cekatan Peringatan : 27 Desember, namun ada juga tradisi memperingati tanggal 6 Mei untuk memperingati kemartirannya yang tidak jadi. Penghormatan : Gereja St. Yohanes di Porta Latina. Gereja di Oleo, dll Sumber : Keempat injil , Kisah para rasul, surat St. Ireneus dari Lion, dll Yohanes adalah orang yang teliti dan cekatan. Dia mulai menulis injilnya saat berusia sembilan puluh tahun. Dalam injil Yohanes, nama tempat dan waktu ditulis secara akurat. Pertama dia menyebutkan nama Betania di sungai Yordan. Hal ini membuat para ahli modern berpikir bahwa ini adalah kesalahan penulisan, karena Sungai Yordan, tempat biasa Yohanes pembaptis membaptis orang berada di utara laut mati, tempat yang paling dekat dengan Yerusalem. Ternyata dengan penggalian arkeologi, ditemukanlah Betania, nama desa di luar Ibukota. Nama itu berarti rumah perahu. Disana banyak terdapat perkampungan kuno, terletak di seberang sungai Yordan, dimana ada teluk kecil. Disinilah Yohanes menceritakan awal pertemuannya dengan Yesus yaitu jam 4 sore. Sekali lagi penemuan arkeologi membantu kebenaran di injil. Yohanes berusia sekitar 20 tahun saat bertemu Kristus. Dia memiliki saudara bernama Yakobus, dan mereka adalah anak dari Zebedeus yang merupakan pembuat perahu yang terkenal. Zebedeus memiliki istri bernama Maria Salome, dan bersama kedua anaknya, mereka adalah pengikut Yohanes pembaptis. Yohanes merupakan saksi mata dari perjalanan pengajaran Kristus. Hal ini tercermin dari beberapa kalimat yang ditulis di injilnya maupun di wahyu. Ia membicarakan lebih dari 10 tempat yang tidak dibicarakan oleh injil sinoptik, dan kesemuanya telah dibuktikan dengan penggalian arkeologi. Dalam injilnya ditulis lebih dari 100 situasi, dan 92 diantaranya tidak terdapat dalam injil sinoptik. Dari Yohanes juga kita mengetahui pengajaran Yesus meliputi 2 kali masa paskah Yahudi yang berlangsung 2 tahun beberapa bulan. Dan dari sinipulalah kita mengetahui Yesus membuat sedikitnya 4 kali perjalanan ke Yerusalem. Pada Yoh 5 : 1-4, Yohanes menceritakan, dekat kolam domba, yang mempunyai 5 serambi. Selama berabad-abad, para ahli tafsir berpikir bahwa mungkin ini adalah simbol. Karena kolam bersisi 5 adalah aneh. Namun penggalian arkeologi membuktikan bahwa Yohanes berpatokan pada kenyataan saat menulis injilnya. Dari penggalian arkeologi ditemukan kolam yang dikelilingi oleh serambi yang panjangnya 120 meter dan tinggi 60 meter, tetapi serambi kelima menyilang di tengah, dan membagi kolam menjadi 2 bagian. Cara Yohanes menulis injilnya sangat fundamental. Ia menyebutnya in corpore adhuc constituto ( Masih sehat secara fisik) seperti yang disaksikan oleh Polikarpus, kepala gereja Smyrna. Polikarpus meninggal tahun 155, namun sebelum meninggal ia memberikan estafet tongkat kepemimpinanya kepada ireneus dari Lion, yang sewaktu kecil telah mendengar kisah ini dari Polikarpus. Mata rantai kesaksian para saksi yang luar biasa ini dikukuhkan sendiri oleh Ireneus pada tahun 180 dalam Adversus Haereses dan suratnya kepada Gnostic Philo yang berbunyi :” saya masih dapat menunjukkan kepadamu hari ini, tempat dimana Polikarpus duduk saaat ia berbicara dengan orang banyak, tentang kedekatannya dengan Yohanes, dan dengan orang-orang lain yang telah melihat Tuhan. Yohanes adalah saksi luar biasa bersama dengan Petrus dan Yakobus. Ketiganya kerap disebut murid dalam. Bisa kita lihat tentang peristiwa di Kapernaum, Transfigurasi, taman getsmani, dll. Begitupula, Yohaneslah yang dititipi Bunda Maria oleh Yesus di atas kayu salib. Pada saat sebelum Yesus naik ke surga dan menampakan diri kepada murid-muridNYA, Yohanes pulah yang pertama kali mengenal Yesus. Yohanes juga yang sering mendampingi Petrus melakukan banyak mukjizat. Dalam surat Paulus kepada jemaat di Galatia, dikatakan bahwa Yohanes juga hadir dalam konsili di Yerusalem, dan beberapa masalah diselesaikan diantara Petrus, Yakobus dan Yohanes (Galatia 2 :9) Semua sumber mengabarkan Yohanes hidup panjang usia dan meninggal secara alami. Termasuk juga tulisan dari St. Ireneus. Yohanes juga mengalami penderitaan, namun secara ajaib lolos dari hukuman mati. St. Ambrosius pada abad ke 4, dimana dikabarkan bahwa Yohanes lolos dari hukuman cemplung ke minyak mendidih. Kejadian ini juga diceritakan di dalam tradisi kuno. Tampaknya tempat hukuman mati itu ada di Roma. Di Via Latina, terdapat satu gereja yang dibaktikan kepada St. Yohanes in oleo (St. Yohanes di dalam minyak). Dan tak jauh dari situ Paus Gelasius I membangun sebuah basilika untuk St. Yohanes in Porta Latina. Sesudah hukuman yang gagal itu, Yohanes dibuang ke pulau Patmos tahun 95 seperti yang ditulisnya dalam awal wahyu. Tahun 96, Kaisar Damitianus, yang suka menganiaya murid Kristus meninggal, dan Yohanes kembali. Ireneus menulis : “Yohanes, murid Tuhan, dia yang pernah bersandar di dada Kristus, menerbitkan injil sewaktu dia tinggal di Efesus, Asia.” Yohanes meninggal dan dimakamkan di Efesus. Injilnya dengan cepat populer. Kata yang sering ditemukan dalam injilnya adalah kata “melihat”, “kasih” dan “percaya” . injilnya mencakup banyak aspek termasuk sudut kerajaan yang terpencil. Satu bagian papirus injil Yohanes yang terdiri dari 8 Bab ditemukan tahun 1935. Dan tertanggal 130 Masehi. -AD MAIJOREM DEI GLORIAM-
Posted on: Wed, 23 Oct 2013 09:38:07 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015