Yulius Leonarta Tarigan Negeri ini sudah hampir karam, pilihlah - TopicsExpress



          

Yulius Leonarta Tarigan Negeri ini sudah hampir karam, pilihlah pemimpin dgn Bijaksana Tahun depan Jusuf Kalla sudah 72 tahun... Sekedar membayangkan beban berat bangsa ini,dan kaitannya dgn pemimpin sebuah bangsa, ini beberapa tokoh yg meninggal krn Sakit di usia tua... Ir. Soekarno, meninggal di usia 69 tahun, Gus Dur, meninggal di usia 69 tahun, Taufik kiemas di usia 70 tahun, Mohammad Hatta, meninggal di usia 77 tahun, Siti Rahmawati Hatta, meninggal di usia 73 tahun, Ida Bagus Oka (Gubernur Bali ke-7) meninggal di usia 74 tahun Tjokropranolo atau Bang Nolly (mantan Gubernur DKI Jakarta) meninggal di usia 75 tahun Bill Saragih (Musisi) meninggal di usia 75 tahun Prof. Dr. Samaun Samadikun (insinyur, pendidik dan ilmuwan Indonesia ) meninggal di usia 75 tahun Hamengkubuwono IX meninggal di usia 76 tahun Prof. Dr.(HC) Ir. R. M. Sedyatmo meninggal di usia 75 tahun Iwan Tirta (perancang busana/maestro batik) meninggal di usia 75 tahun Sutopo (mantan menteri Perhubungan di Kabinet Ampera I) meninggal di usia 75 tahun Dan masih banyak lagi lainnya, pada umumnya harapan hidup usia orang indonesia memang masih antara 60-80 tahun saja..jadi sebaiknya utk yg berusia sudah 65 tahun keatas (LANSIA SERIUS) pensiun saja dari jabatan publik...jadi penasihat saja sambil menikmati usia tua...itu jauh lebih bijaksana daripada memaksakan diri. Ini saya berikan beberapa tokoh lagi dari ratusan bahkan ribuan orang yg meninggal di usia LANSIA AKUT tsb, agar kita semua sadar dan tidak berjudi dalam menentukan hak suara kita nantinya…apalagi jika mengingat negeri ini punya beban yg teramat berat…termasuk beban hutang yg sudah melewati angka fantastis (2000 T), kita butuh pemimpin yg staminanya PRIMA, mampu berkonsentrasi penuh, tidak mudah pegal linu apalagi encok, daya ingatnya kuat, dstnya.. 1. Achmad Bakrie (ayah aburizal bakrie) meninggal usia 71 tahun atau sebaya JK saat ini 2. Amirmachmud (Jenderal Militer Indonesia yang merupakan saksi mata penandatanganan Supersemar) meninggal di usia 72 tahun (seumur JK tahun depan) 3. Pakubuwana VIII meninggal usia 72 tahun atau seumur JK tahun depan 4. Sindoedarsono Soedjojono (pelukis legendaris di Indonesia) meninggal di usia 72 tahun atau sebaya JK tahun depan 5. Jenderal (Pur) Soemitro,meninggal usia 71 tahun atau sebaya JK tahun ini. 6. Rangga Warsita, meninggal usia 71 tahun atau sebaya JK tahun ini. 7. Frederich Silaban (arsitek yg mengarsiteki masjid istiqlal) meninggal usia 71 tahun atau sebaya JK tahun ini. 8. Ida Kusumah (bintang film) meninggal usia 71 tahun atau sebaya JK tahun ini 9. Muslihat Kertadiwirya (pencipta lagu) meninggal usia 71 tahun atau sebaya JK tahun ini 10. Ali Sastroamidjojo meninggal usia 73 tahun atau sebaya JK 2 tahun lagi 11. Hasri Ainun Habibie meninggal usia 73 tahun atau sebaya JK 2 tahun lagi Usia diatas 70 thn itu ANGGAP SAJA USIA BONUS, sebab harapan hidup penduduk Indonesia (laki-laki dan perempuan) bergerak dari 67,8 tahun pada periode 2000-2005, lalu pada 2020 meningkat 73,6 dan Pada akhir periode proyeksi variasi itu menjadi berkisar antara 70,8 tahun 75,8 tahun untuk provinsi-provinsi yang sama seperti pada awal proyeksi (lihat data link dibawah) dimana usia harapan hidup di pulau jawa secara umum adl dari 68 tahun sampai 74 tahun saja (data statistik indonesia), sedangkan di sulawesi rata2 usia harapan hidup penduduknya adl bahkan lebih rendah lagi yaitu 64 tahun sampai 73 tahun. datastatistik-indonesia/portal/index.php?option=com_content&task=view&id=922 Pemimpin yg mampu mengontrol bawahannya dari sabang sampai merauke itu harus org yg bisa konsentrasi full dan tegas..kalau bawahan masih gak profesional kerjanya langsung mutasikan atau pecat...ketegasan itu salah satu syarat utama selain bisa berdialog dgn kalangan manapun...dari atas sampai bawah...dengan berbagai suku maupun agama (ingat kita bangsa yg amat plural), nah kemampuan berdialog, menyerap ide2 dari berbagai kalangan, dan tentu saja harus punya wawasan ekonomi yg pro kepentingan nasional (bangsa)...terutama kepentingan masyarakat bawah....sebab kalau masyarakat paling bawah ambruk, maka kelas menengahpun akan ambruk juga...begitu juga dgn kelas atasnya. Ia harus tidak punya beban masalah di masa lalu, termasuk tidak punya hutang yg besar dlm usaha/bisnisnya, sebab jika dlm bisnisnya sajapun dia banyak hutang apalagi mengelola negeri yg sudah teramat banyak hutangnya ini (2000 T)..??? Ia harus orang yg tidak cengeng dan gampang menangis, sebab bagaimana dia akan membuat rakyatnya bahagia jika dia sendiripun terlalu mudah menangis jika dibawah tekanan (lemah mental)..?? Ia harus berani utk menasionalisasikan tambang2 yg dikuasai asing...harus berani menolak jerat2 asing (pinjaman dan sejenisnya) jika terlalu memberatkan baik dgn bunga hutang atau syarat2 lainnya...nah siapa yg kira2 punya ciri2 tsb..maka dialah yg paling layak utk didukung. Saya tidak sedang menghasut…itu semua Fakta yg terjadi dilapangan, maka apakah kita mau menyerahkan nasib bangsa, nasib anak cucu pada kakek2 yg usianya sudah teramat rawan..??? Maaf saya tidak membenci JK, bahkan saya menghormati beliau yg saya nilai lebih baik drpd tokoh2 Golkar lainnya (apalagi Abu Rizal Bakrie)…dan justru krn saya menghormati beliaulah maka saya merasa tak tega jika di usia lanjutnya tsb kita (rakyat) malah membebani hidupnya dgn segudang beban negara yg sudah carut marut ini…bukan Cuma masalah ekonomi saja, melainkan juga masalah hukum, masalah pertanian, masalah agraria, masalah perbatasan dgn negara tetangga, masalah buruh-tani, masalah TKI, masalah pangan, masalah narkoba, dan segudang permasalahan lainnya termasuk yg paling mendesak adl masalah KORUPSI. Sungguh saya gak tega jika harus menyerahkan BEBAN seberat itu pda seorang kakek yg sudah amat uzur. Kita bangsa yg besar…250 juta lebih penduduk negeri ini, masa sih kita gak punya tokoh2 yg masih di usia “aman” secara kesehatan…??? Saya tidak sedang melecehkan seorang JK, tapi coba bayangkan andai dlm satu acara yg jadi agenda penting bagi kepentingan 250 juta rakyat negeri ini tiba2 saja beliau “pikun/lupa” karena faktor usia…dan lalu menurunkan celananya…seluruh dunia menyorot…maka kita akan jadi bahan tertawaan dunia…atau jika dalam satu acara penting lainnya yg menyangkut nasib hidup 250 juta rakyatnya, beliau tiba2 sakit encok atau keram disalah satu ototnya. Dan Kita tak bisa menyalahkan beliau atas kejadian tsb krn memang itu sudah hukum alam…kitalah yg telah salah dgn memberinya beban di usia dimana seharusnya seseorang hidup tenang, berkumpul dgn keluarga…menikmati cinta dari keluarganya. Saya bukan orang yg tega merebut kebahagiaan yg manusiawi tsb dari dirinya dan keluarga besarnya, apalagi jika sejenak kita bayangkan di pilpres sebelumnya dimana beliau berduet dgn Wiranto, bayangkan jika beliau terpilih dan lalu kesehatannya terganggu, bukankah wiranto yg akan naik tahta..?? dan bukankah itu artinya adl kesia2an Reformasi 98 yg telah mengorbankan banyak jiwa dan tenaga serta air mata rakyat dan mahasiswa..??? Sekali lagi, waraslah kita dalam memilih PEMIMPIN BANGSA, waraslah kita dalam MENENTUKAN NASIB 250 JUTA LEBIH PENDUDUK NEGERI INI….dan WARASLAH kita dalam menggunakan HAK PILIH kita di Pilpres nanti, biarlah JK berbahagia di masa tuanya, biarlah beliau menjadi penasihat presiden atau Guru Bangsa berikutnya saja spt Gus Dur dulu. Mari kita belajar dari pengalaman Gus dur saat menjabat presiden, dimana dia akhirnya selalu di goyang oleh parpol2 maupun tokoh2 lainnya dikarenakan kondisi kesehatannya, dan akhirnya DIJATUHKAN…apakah kita sudah lupa..??? Mari pahami bahwa memilih seorang Kepala Negara adl bukan persoalan main2…krn ini menyangkut nasib 250 juta lebih rakyatnya berikut anak cucunya dikemudian hari…tindakan kita saat ini yg akan menentukan sejarah dimasa depan….salah memilih pemimpin bangsa maka akan berakibat fatal dimasa depan…kita bangsa yg besar..kita bangsa yg mampu bersaing dgn bangsa lain…asal, Jangan salah memilih pemimpin…MERDEKA…!!! — with Fitra Barus and 46 others.
Posted on: Sun, 07 Jul 2013 09:01:04 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015