===Dialog Tengah Hari Bolong=== Dialog ku pada Bayangan Diri - TopicsExpress



          

===Dialog Tengah Hari Bolong=== Dialog ku pada Bayangan Diri Sendiri yang selalu saja pasrah terinjak-injak di Kulit Bumi yang panas. Seperti biasa tetap tak pernah berubah dari kebisuan. Hanya diam dalam Berjuta kata-kata tanpa suara. Dan tak pernah menjadi dialog murni. Di kedekatan, justru seolah sangat jauh terpandang. Entah saat ini kami mempersingkat jarak atau justru memperpanjang jarak yang selama ini masih memisah. Hingga lantas kami harus menerima apa yang TUHAN tanamkan dalam kami. Bersandar pada sesuatu yang kadang sangat manis namun terkadang sangat menyakitkan. Dan kamipun selalu merindukan-NYA yang senantiasa menjadi sumber abadi atas segala hakikat. Aku berusaha merubah batu-batu keras menjadi Kristal yang bercahaya dan kerasnya menjadi selembut tubuh-tubuh lilin. Dialog kami membisu. Bagaimana dialog akan berlanjut? Aku pasrah pada jalan takdir yang telah tertuliskan. Akupun yakin ia pasti memahami apa yang terucap dan apa yang tak bias terucap dari ku. Kata-kata adalah singgasana hati ku. Kata-kata adalah hati yang memanggil logika untuk bermain di tempat yang sama. Beradu argument dan cara pandang atau saling menguatkan. Aku masih bersama sapaan-sapaan tertahan yang berdiri di atas seribu satu usaha untuk enyahkan kebimbangan dan kegundahan hati ini karena ketidak mampuan ku bersuara. Tapi aku masih tetap berusaha. Melihat apapun dari esensi atas segala misteri yang aneh ini. Aku sengaja mempertebal dinding hati agar tak lemah, dengan masih beratapkan serta beralaskan kepeduliaan terhadapnya, juga berusaha untuk terus menghargainya. Pilar-pilar pengorbanan menguasai diri dengan ketegaran yang masih bertahan di sini. Aku tetap mencoba bicara meski dengan dialog bisu yang ia pahami. Kulihat dia dalam jendela yang beda. Melihat gelagatnya dari pandangan yang berbeda pula. Meski segala kerisauannya tak henti berbaris dalam suatu prosesi di tiap irama Sang Waktu. Aku tak kuasa meloncat jauh dari hening ini, untuk kemudian memasuki suasana lain atau nuansa lain. Karena faktanya aku masih harus di sini.. Di Kolong Langit. 30. November. 2012. Karya ::: Izoel Stuck.
Posted on: Thu, 25 Jul 2013 07:59:07 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015