Evan Dimas Menetapkan Standar Mencetak Gol Bagi Pemain PSSI Gol - TopicsExpress



          

Evan Dimas Menetapkan Standar Mencetak Gol Bagi Pemain PSSI Gol yang dicetak oleh kapten Tim PSSI Usia 19 Tahun Evan Dimas pada pertandingan pertama melawan Laos dalam Piala AFC pada hari Selasa yang lalu tidak hanya melengkapi dan menyempurnakan kemenangan PSSI U 19 menjadi 4-0, namun gol itu adalah gol yang dapat dijadikan sebuah standar. Proses terjadinya gol tersebut dapat dijadikan sebuah pelajaran bagi setiap pemain Indonesia khususnya yang berposisi sebagai penyerang. Mari kita lihat dan ingat kembali peristiwa terjadinya gol tersebut. Evan Dimas mendapat umpan lambung dari sektor sebelah kanan (sebelah kiri Laos). Dia menerimanya dengan kepala dan langsung membawa berlari mendekati gawang Laos. Lalu ada 3 langkah berikutnya yang saat itu dilakukan Evan Dimas: (1) melihat ke arah gawang, (2) mengambil ancang ancang dalam waktu sepersekian detik, (3) menendang sekuat mungkin dengan sangat terarah menuju tiang jauh gawang Laos. Tipis diujung jangkauan kiper Laos yang berusaha menutup ruang dengan menjatuhkan badan. Namun lepas, dan masuk dengan arah yang sangat tepat dan terukur. Gol…. Tiga langkah yang dilakukan oleh Evan Dimas untuk mencetak gol, amati gawang, ambil ancang ancang, dan tendang dengan kekuatan penuh. Ini yang saya maksudkan harus dijadikan standar untuk mencetak gol. Jika cara seperti ini dijadikan menjadi standar maka tidak ada lagi tendangan yang sifatnya spekulasi, sehingga kemungkinan terjadinya gol jika ada kesempatan menendang ke gawang menjadi lebih besar. Selama ini pemain Indonesia, khususnya yang lebih senior terkesan sangat ragu dan tergesa gesa jika hendak menendang bola ke gawang lawan untuk menciptakan gol. Sangat spekulatif, dan hasilnya banyap peluang yang terbuang, karena tidak menuju sasaran, atau tendangannya dengan mudah ditangkap oleh kiper lawan. Kemampuan Evan Dimas dalam mencetak gol dihasilkan karena kepercayaan dirinya yang sangat tinggi. Dan kepercayaan diri yang sesungguhnya (True Self Confident) menurut para ahli lahir dari persiapan yang cukup dan ketrampilan bermain yang demikian tinggi. Persiapan tanpa ketarmpilan ataupun ketrampilan dengan persiapan yang seadanya akan membuat kepercayaan diri seorang pemain hanya setengah, dan kemungkinan besar tidak bisa memenangkan pertandingan. Hal yang istimewa, unik dan baru terjadi terlihat dalam tim yang dilatih oleh coach Indra Sjafri. Semua pemain nampak mempunyai daya juang dan kekompakan bermain yang demikian tinggi, sehingga gol demi gol merekap bisa ciptakan. Memang tim ini mempunyai komposisi pelatih yang cukup lengkap, mulai dari pelatih fisik, teknik bermain, pengatur gizi makanan serta pelatih mental/motivator. Sehingga hasilnya mereka bisa menjuarai piala AFF beberapa minggu yang lalu. Khusus mengenani Evan Dimas sendiri, ketenangan dan kecerdasannya bermain membuat Coach Rahmad Darmawan sendiripun ingin merekrut dan memasukkannya ke dalam Tim untuk Sea Games mendatang. Namun Evan Dimas sebaiknya tetap bermain bersama Tim 19, karena kehadirannya sangat penting untuk mendorong motivasi teman temannya sekaligus menjadi otak serangan dan pengatur lapangan tengah. Ketenangan dan kepemimpinannya mengingatkan kita kepada dua orang libero legendaris yang pernah dimiliki Indonesia, Iswadi Idris dan Ronny Pattinasarani. Dengan latihan dan kepemimpinan yang tepat dari pelatih yang menanganinya besar kemungkinan Evan Dimas akan menjadi pemain lapangan tengah yang sangat disegani diwaktu waktu yang akan datang. Saya yakin melawan Filipina beberapa jam lagi pun Evan Dimas dan kawan kawan akan menghasilkan hasil maksimal. Mari kita nantikan. Like+komen adm ulil
Posted on: Thu, 10 Oct 2013 11:12:32 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015