Jakarta, Strategydesk – Euro reli ke level tertinggi dalam - TopicsExpress



          

Jakarta, Strategydesk – Euro reli ke level tertinggi dalam delapan bulan terakhir setelah Presiden ECB Mario Draghi menolak untuk menyampaikan pernyataan terkait apresiasi mata uang tunggal Eropa itu. Euro melesat setelah dalam jumpa pers, pasar melihat pernyataan Draghi sebagai isyarat ECB belum berencana menyuntikkan stimulus lagi. Setelah ECB mempertahankan suku bunganya di 0,5%, Draghi pihaknya siap menggunakan serangkaian instrumen untuk menjaga bunga pasar tetap rendah. Ia mengakui pemulihan zona euro masih rentan dan tidak konsisten. Namun ketika ditanyakan apakah euro terlalu kuat, ia hanya mengatakan nilai tukar bukanlah target kebijakan. Meski menyebut pihaknya masih punya amunisi, ia tidak mengindikasikan bakal mengambil tindakan agresif dalam waktu dekat. Draghi justru memberi kesan belum perlu untuk mengambil keputusan pelonggaran baru. Pasar sempat mengira ECB semakin dekat untuk melepas lagi tindakan pelonggaran, karena belum lama Draghi menyinggung soal kesediaannya melanjutkan program pinjaman murah, atau Long-Term Refinancing Operation (LTRO). Euro juga melesat setelah Perdana Menteri Italia Enrico Letta berhasil memenangkan voting kepercayaan di parlemen, menghindari perlunya pemilu baru. Meredanya ketegangan politik di Italia mengurangi kemungkinan negara itu harus memasuki kembali periode ketidakpastian di saat ekonomi masih rentan. Dengan utangnya yang 2 triliun euro, Italia merupakan negara pengutang terbesar di Eropa. Euro menguat 0,2% ke $1,3609 hari ini, dengan sempat menyentuh $1,3622, tertinggi sejak Februari, setelah naik 0,5% kemarin. Dengan kondisi yang jenuh beli, tercermin dari stochastic (14,3,3) yang di atas 80, laju euro mulai tersendat. Euro sedang mencoba meraih level $1,3700, tapi perlu diwaspadai koreksi ketika mencapai atau mendekati level itu. Terhadap yen, euro berhasil bangkit setelah anjlok ke level terendah dalam sebulan kemarin. Euro naik hampir 1% hari ini ke 132,77, padahal kemarin jatuh ke low 131,38. Sementara itu, dollar masih melemah terhadap rival lainnya setelah data menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja swasta tidak sebaik perkiraan. ADP Employment Change hanya tumbuh 166.000 selama September, lebih rendah dari proyeksi 188.000. Dollar juga sulit bergerak banyak di tengah ketidakpastian kebijakan fiskal AS. Meski para politisi di Washington sudah kembali ke meja perundingan, belum terlihat bakal adanya kompromi. Indeks dollar bertengger di 79,90 hari ini setelah jatuh 0,7% kemarin. Dengan ditembusnya support 80,00, indeks dollar terancam jatuh ke 79,50. Terhadap yen, dollar rebound 0,2% ke 97,64 setelah anjlok 1% kemarin sampai ke 97,11 atau terendah dalam dua bulan. Atas franc, dollar berada di 0,9010 setelah turun 0,3% kemarin. RekomendasiEUR-USD USD-JPY GBP-USD USD-CHF AUD-USD
Posted on: Thu, 03 Oct 2013 03:15:45 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015