Mencintai Karena Cinta Pada Allah swt Sebuah cerpen oleh brbangun - TopicsExpress



          

Mencintai Karena Cinta Pada Allah swt Sebuah cerpen oleh brbangun maret 2013. Senja hari.. Bel berbunyi di salah satu sekolah yang paling populer di kabupaten Bandung, yaitu SMAN 1 Margahayu. Semua siswa bergegas menuju rumah, namun seorang gadis duduk bersimpuh di depan mesjid. Ia seorang muslimah nan cantik jelita, dan memiliki hati yang secantik rupanya. Tak pernah sekalipun ia lewatkan segala perintah-Nya. Gadis itu bernama Anaa Nurkhaliyya, ia siswi kelas XII-IPA 1, semua guru merasa senang dengannya begitupun teman-temannya, karena sikapnya sangat ramah juga sopan. Namun, ia memiliki kemampuan yang standar, ia tak sepintar rekan-rekannya. Ia tak pernah mengeluh pada Allah, karena kekurangannya. Ia yakin dari kekurangan yang ia miliki terdapat segudang hikmah yang belum ia temukan saat ini. Sejenak ia terbangun akan lamunannya ketika seorang pemuda menegurnya. “Assalamu’alaikum, ukhti.” “Wa’alaikumsalam, akhi.” “Sedang apa di sini, sudah sholat Ashar ukhti?”, tanya Fahza. “Astagfirullah, hampir saja terlupakan sholat Ashar, syukran akhi telah mengingatkan.” “Kebetulan, saya juga belum shalat Ashar, mari kita shalat berjama’ah ukhti.” Bahasa yang mereka pergunakan, sangat sopan. Namun, sebenarnya mereka saling kenal betul satu sama lain. Begitulah mereka tak melihat dari segi apapun berbicara seperti itu dengan siapapun. Fahza adalah panggilannya namun nama aslinya ialah Fahza Nadzirul Ikhsan. Mereka berdua segera mengambil air wudlu, kemudian mereka menunaikan sholat Ashar berjama’ah. Usai sholat Fahza mengajak Anaa untuk pulang bersama, karena memang rumah mereka saling berdekatan. Ketika dini, mereka mempunyai segudang kenangan yang tak kan pernah mereka lupakan. Sesekali jika mereka mengobrol pasti ujung-ujungnya mengarah pada masa lalu yang telah mereka lalui bersama. “bila mereka berdua, pasti terlihat sangat akrab”, menurut salah satu siswa di sana. Para siswa iri pada Fahza, beitupun para siswi iri pada Anaa. Fahza dan Anaa lah bintang dari segala bintang di sekolah itu, siswa-siswi mengakui akan hal itu. Namun, mereka tak tau masa lalu yang pernah di jalani oleh Fahza dan Anaa. Fahza dan Anna memiliki prinsip yang sama dalam mencari pasangan, “Tidak akan berpacaran sebelum lulus SMA”. Itulah kata-kata yang selalu terucap oleh mereka berdua, secara bersamaan. Namun, setelah mereka lulus. . Mereka tak pernah memperkirakan bahwa mereka akan satu universitas bahkan satu fakultas juga satu kelas,yaitu Institut Teknologi Bandung Fakultas Manajemen. Mereka saling berucap Hamdalah. Anaa menemukan segala hikmah yang ia cari selama ini karena Anaa memang rajin melaksanakan ibadah. Awal mereka memasuki ITB, mereka selalu berdua karena belum mendapat teman. Namun, setelah mengikuti mata kuliah, mulailah Fahza dan Anaa mendapat teman muhrimnya. Fahza berteman dengan Khairun Ramadhan, sedangkan Anna berteman dengan Nissa Naddyn atau Dyn. Sekian lama mereka berteman, akhirnya mereka menjalin persahabatan. Mereka saling mengeluarkan suara hati. Suatu ketika,Khairun curhat pada Fahza. “Sebenarnya, saya udah lama merasakan hal ini.” “Hal apa?”,tanya Fahza spontan. “Saya mencintai Anaa…”, belum selesai ia berkata Fahza nyerocos duluan. “Hakh, Anaa? Apakah pendengaranku tak salah, Run?” “Ia, Anaa Nurkhaliyya, pendengaranmu tak salah, Za. Aku memang mencintai Anaa, ketika awal ku berjumpa dengannya.” Khairun, mengeluarkan suara hatinya pada Fahza. Fahza mendengarkan segala yang di ucapkan oleh sahabatnya. Meskipun, Fahza lebih dulu mencintai dan mengetahui Anaa yang sesungguhnya. Ia ingin menjaga perasaan sahabatnya. Tak pernah sekalipun terlontar dalam ucapan Fahza pada Khairun, bahwa ia mencintai Anaa. Tak tega ia melihat sahabatnya yang kecewa karena ucapannya. Hal yang sama, dilakukan oleh Dyn pada Anaa. Ia mencurahkan segala isi hatinya pada Anaa, bahwa Dyn mencintai Fahza. Hal yang sama pula tindakan yang diambil Anaa dengan Fahza, hanya diam seribu bahasa menyembunyikan segala hal yang tak seorang manusia pun tau,kecuali Fahza dan dirinya. Tanpa Fahza dan Anaa sadari, mereka menyimpan rahasia masa lalu dari sahabatnya. Dan sahabatnya pun, tak menyadari akan rahasia yang mereka sembunyikan. Senja melenyap, semilir angin berhembus kencang menandakan malam akan segera tiba. Sebuah mobil melintas dan berhenti di hadapan Anaa, ternyata yang keluar dari mobil itu ialah Khairun sahabat Fahza. Hati Anaa resah ketika Khairun menghampirinya. “Assalamu’alaikum, ukhti.”, sapa Khairun. “Wa’alaikumsalam, akhi.”, jawabnya ragu. “Perkenankan saya untuk mengantarkan hingga rumah ukhti?” “.e.e.e…”, entah kenapa lisannya tak bisa berkata. “Tak usah menolak ukhti, tidak baik bagi ukhti pulang malam sendirian”, ujarnya. Akhirnya Anaa terpojok dan tak bisa mengelak dari permintaan Khairun. Sekilas mobil itu melintas pergi meninggalkan ITB. Dalam perjalanan, Anaa hanya diam kaku tanpa suara sedikitpun. Dalam hatinya Ia hanya bertasbih, bertahmid, bertakbir, dan bertahlil. Dia menyerahkan segalanya pada Allah, Anaa berdo’a supaya tak terjadi hal-hal yang tak di inginkan, karna Anaa tak terlalu kenal dengan Khairun. Hingga bertepi di sebuah rumah yang cukup mewah dan berukir kaligrafi nan indah juga menarik menyayat mata. Tenang terasa, bila berada dalam rumah itu. Bagaikan tempat yang suci, yang bersih dari segala noda-noda. Nyaman, tentram, dan damai rasanya berada di dalam, menurut Fahza. Anaa lega ketika tepi rumahnya, ia mengucapkan hamdallah. Sesampainya di depan rumah, ternyata sedari tadi Fahza telah lama berdiri menunggu kedatangan Anaa. Raut muka Fahza menampangkan kekecewaan yang sebelumnya Fahza tak pernah begitu. Anaa langsung meminta maaf pada Fahza, dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Namun, Fahza tak mau tau dan tak peduli dengan apa yang diceritakan Anaa, Anaa merasa Fahza cemburu ketika melihat Khairun mengantarnya pulang. Namun Fahza tak mengakui akan hal itu, ia hanya khawatir pada Anaa. Fahza memarahi Anaa dengan kata-kata yang tak senonoh dan dengan suara yang keras. Anaa tak menyangka bahwa Fahza akan semarah dan setega itu pada Anaa. Anaa tak tahan dengan kelakuan Fahza, akhirnya ia pergi meninggalkan Fahza tanpa kata sedikitpun. Fahza hanya terus memarahi Anaa dengan suara yang semakin keras, sehingga para tetangga keluar dan merasa heran pada kejadian malam itu. Tetangga tak pernah mengira bahwa Fahza bisa semarah itu. Usai kejadian, Fahza kaget dengan apa yang terlontarkan dari lisannya. Ia bergegas mengambil air wudlu dan melaksanakan sholat Taubat, ribuan kata maaf yang ia lontarkan pada Allah juga ribuan air yang berlinang di pelipis wajahnya. Untuk pertama kalinya ia bisa marah pada sesama insan dan ia masih bersyukur karena ia belum pernah dan tak kan pernah marah pada Allah SWT. Sampai waktu menunjukkan pukul 03.00 ia baru selesai Taubat. Ia langsung menuaikan sholat Tahajud dan berdo’a serta meminta petunjuk pada Allah hingga menjelang Shubuh tiba. Usai sholat Shubuh, ia segera menuju kediaman Sahabatnya. Namun Anaa tak ingin bertemu dengan Fahza, ia masih tak terima dengan perilaku Fahza padanya tadi malam. Namun Fahza berusaha semaksimal mungkin untuk meyakinkan Anaa bahwa ia khilaf saat itu, hatinya sedang diracuni oleh syaitan. Akhirnya usaha Fahza tak sia-sia, Anaa mau memaafkan perilaku Fahza malam itu. Dan Anaa menceritakan apa yang terjadi malam itu. Mereka berdua saling memaafkan satu sama lain, juga Fahza mengakui bahwa memang sebenarnya ia cemburu melihat Anaa pulang dengan Khairun. Ketika itu Fahza, mencurahkan segala isi hatinya yang sekian puluh tahun ia pendam perasaan itu pada Anaa. “Aku mencintaimu karena cintaku dan cintamu pada Allah”, ujar Fahza. Usai Fahza mencurahkan segalanya, ia menanyakan pada Anaa tentang perasaan Anaa padanya. Anaa pun mengakui tentang persaannya pada Fahza “Aku pun mencintaimu karena cintaku dan cintamu pada Allah”, ucap Anaa sama. Akhirnya mereka melakukan sesuatu yang di anjurkan dalam islam yaitu Ta’aruf. Menjelang setelah itu, keluarga Fahza dan Anaa berkumpul, membicarakan tentang hubungan mereka berdua. Keluarga mereka merestui hubungan yang mereka jalin. Khairun dan Dyn merasa aneh pada Fahza dan Anaa. Kemana-mana mereka selalu bersama seperti sepasang kekasih, namun mereka tak yakin bahwa mereka sepasang kekasih. Akhirnya mereka memutuskan untuk bertanya tentang keganjalan hati mereka pada Fahza dan Anaa. Tanpa disengaja mereka datang dengan waktu yang sama. Fahza dan Anaa menjelaskan segala yang sebenarnya terjadi. Fahza mengatakan bahwa kalian tanpa sengaja datang bersamaan. Inilah jodoh yang sekian lama kalian cari, bukan aku juga bukan Anaa. Allah Maha Adil, sejuta hikmah yang terkandung dalam setiap kejadian, namun hikmah itu tak kan ditemukan bila kita tak mencari dan berpikir. Berselang setelah kejadian itu, Khairun dan Dyn menjalin hubungan Ta’aruf. 3 tahun setelah acara itu mereka berdua menyelesaikan skripsi, sidang dan Wisuda. Dan 7 bulan setelah mereka menyelesaikan study nya, akhirnya Ijab Kabul terlaksana tepat pada tanggal 7 bulan 7 dan tahun 2017. “Aku mencintaimu karena cintaku dan cintamu pada Allah”, ujar Fahza dan Anaa usai ijab kabul di ikrarkan oleh Fahza.
Posted on: Fri, 28 Jun 2013 03:28:39 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015