Pembantu rumah tangga yang akan direkrut dari sembilan negara - TopicsExpress



          

Pembantu rumah tangga yang akan direkrut dari sembilan negara lainnya 14 August 2013 arab news Pembantu rumah tangga yang akan direkrut dari republik-republik Asia Tengah dan pasar baru lainnya tidak akan menyelesaikan kekurangan pelayan di Kerajaan dalam waktu dekat, kata seorang ahli pasar tenaga kerja. "Keluarga Saudi tidak akrab dengan gaya hidup sebagian besar orang di republik-republik Asia Tengah bahkan jika mayoritas rakyat di negara-negara Muslim," kata Fahd Al-Qahtani, direktur sebuah PJTKI di Riyadh. Kelima republik Asia Tengah Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan dan Uzbekistan. Departemen Tenaga Kerja baru-baru ini mengatakan pihaknya mengambil langkah-langkah untuk merekrut pembantu rumah tangga dari sembilan negara termasuk Vietnam, Kamboja, Bangladesh, Nepal, Laos dan India, selain negara-negara Asia Tengah. Itu juga memiliki beberapa pertemuan dengan para pejabat di negara-negara untuk memfasilitasi operasi perekrutan halus. Rumah tangga di Saudi telah mengalami kekurangan parah pada pembantu rumah tangga sejak perselisihan dikembangkan antara lembaga memasok pembantu rumah tangga di Indonesia dan Filipina dalam beberapa tahun terakhir. Al-Qahtani juga meminta pelayanan harus tegas dalam menerapkan syarat dan ketentuan untuk perekrutan pembantu rumah tangga dari pasar baru. Dia mengatakan anggota baru harus memiliki pelatihan yang baik selain memiliki rasa hormat terhadap adat istiadat masyarakat Saudi. "Pembantu rumah tangga yang baru direkrut harus bebas dari kepercayaan takhayul," Fahd Al-Qahtani, direktur sebuah agen perekrutan di Riyadh mengatakan, mengacu pada sejumlah kejahatan baru-baru ini dikaitkan dengan beberapa pembantu rumah tangga. Dia menambahkan bahwa kementerian harus mengambil langkah untuk memastikan bahwa pelayan yang gangguan psikologis bentuk bebas sebelum kedatangan mereka di Kerajaan. Naif Al-Otaiby, agen perekrutan tenaga kerja, mengatakan bahkan negara yang terkena sangat tingkat pengangguran yang tinggi menuntut tingkat dibenarkan tinggi untuk pekerja mereka. "Sebagian besar perusahaan ekspor tenaga kerja di negara-negara menuntut upah hampir 60 persen lebih tinggi untuk memasok PRT ke Kerajaan daripada negara-negara lain di Teluk," katanya. Dia menambahkan bahwa Kerajaan sebagai pasar tenaga kerja terbesar di kawasan ini, harus mendikte syarat bukannya menyerah pada tuntutan penyalur tenaga kerja ke luar negeri. Al-Otaiby juga meminta agen perekrutan lokal untuk berkoordinasi dengan dan mendukung pelayanan untuk membuat biaya impor yang wajar dan tidak menjadi pasif pada kekuatan permintaan dan penawaran di pasar.
Posted on: Fri, 16 Aug 2013 14:16:21 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015