Pemeriksaan intern yang merupakan alat bantu pengendalian - TopicsExpress



          

Pemeriksaan intern yang merupakan alat bantu pengendalian manajemen dalam melakukan kegiatan penilaian yang bebas terhadap semua kegiatan perusahaan agar selalu dalam keadaan normal. Oleh karena itu, pemeriksa intern harus menyusun suatu pengendalian intern yang baik dan tepat, mengadakan pengawasan atas pelaksanaan kegiatan usaha mengukur dan menilai serta memberi saran-saran perbaikan yang sangat diperlukan oleh manajemen. Audit Intern merupakan akuntansi yang berada dalam perusahaan yang tugas pokoknya adalah menentukan sejauh mana kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan perusahaan, menentukan efisiensi dan efektifitas prosedur kegiatan perusahaan, serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian perusahaan. Aktiva (assets) :kekayaan yang dimiliki perusahaan (lihat harta). Aktiva merupakan sumber daya (resources) bagi perusahaan untuk melakukan usaha. Aktiva tetap (fixed assets) :aktiva bernilai besar yang sifatnya tetap atau permanen, digunakan dalam kegiatan perusahaan dan tidak dijual kembali dalam kegiatan normal. Aktiva masih harus diterima (accrued assets) :lihat pendapatan masih harus diterima. Akumulasi penyusutan (accumulated depreciation) :perkiraan yang digunakan untuk mencatat secara akumulatif pembebanan biaya yang diakibatkan oleh pemakaian aktiva tetap. Perkiraan semacam ini secara umum disebut perkiraan kontra (contra account), yaitu perkiraan yang berfungsi mengurangi perkiraan lain. Ayat jurnal (journal entry) :penyajian suatu transaksi ke dalam nama perkiraan dan jumlah yang harus didebit dan dikredit. Ayat jurnal balik (reversing entries) :ayat jurnal yang dibuat (biasanya pada awal periode akuntansi) untuk membalik ayat jurnal penyesuaian yang dibuat sebelumnya. Ayat jurnal balik dapat juga dikatakan sebagai ayat jurnal yang didebit dan kreditnya merupakan kredit dan debit ayat jurnal penyesuaian masing-masing dalam jurnal yang sama. Ayat jurnal gabungan (compound journal entry) :ayat jurnal yang terdiri dari dua atau lebih perkiraan yang harus didebit atau dikredit. Ayat jurnal koreksi (correcting entries) :ayat jurnal yang dibuat untuk mengoreksi ayat jurnal lain yang dibuat sebelumnya. Ayat jurnal penutup (closing entry) :ayat jurnal untuk menolkan saldo perkiraan-perkiraan sementara (nominal) yang dilakukan apabila akan dimulai pencatatan data akuntansi periode berikutnya. Ayat jurnal penyesuaian (adjusting journal entry) :ayat jurnal yang biasanya dibuat pada akhir suatu periode akuntansi untuk mengoreksi perkiraan-perkiraan tertentu sehingga mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, pendapatan, biaya, dan modal yang sebenarnya. Ayat jurnal koreksi (correcting entry) :ayat jurnal untuk mengoreksi kesalahan yang terdapat dalam perkiraan-perkiraan aktiva, kewajiban, pendapatan, biaya dan modal. - See more at: hari.asia/2012/03/istilah-istilah-dalam-akuntansi.html#sthash.94JcCcpe.dpuf Bagan perkiraan (chart of accounts) :daftar perkiraan yang ada dalam perusahaan lengkap dengan nama dan nomor kode perkiraannya. Bank (bank) :lembaga keuangan yang salah satu usahanya adalah memberikan pinjaman kepada perusahaan. Bentuk bertahap (multiple step) :perhitungan rugi laba di mana beberapa kelompok biaya dikurangkan dari pendapatan sehingga diperoleh beberapa pos perantara seperti misalnya laba bruto, laba usaha, laba bersih, dan lain-lain. Bentuk langsung (single step) :perhitungan rugi laba di mana semua pendapatan, baik yang berasal dari kegiatan normal maupun pendapatan lain-lain yang bukan berasal dari kegiatan normal perusahaan disajikan bersama-sama kemudian total dari semua pendapatan ini dikurangi dengan total semua biaya baik yang untuk kegiatan normal perusahaan maupun yang bukan. Bentuk skontro (bentuk perkiraan=account form) :penyajian neraca di mana aktiva diletakkan di sebelah kiri sedang kewajiban dan modal diletakkan di sebelah kanan sehingga menyerupai bentuk perkiraan. Bentuk stafel (bentuk laporan=report form) :penyajian neraca di mana kewajiban dan modal diletakkan di bawah aktiva. Biaya (expenses) :kadang-kadang disebut beban :penurunan dalam modal pemilik, biasanya melalui pengeluaran uang atau penggunaan aktiva, yang terjadi sehubungan dengan usaha untuk memperoleh pendapatan. Biaya administrasi dan umum (general and administrative expenses) :biaya-biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan kegiatan perusahaan secara keseluruhan (administrstif) dan biaya-biaya yang bersifat umum yang tidak dapat diidentifikasikan ke dalam kegiatan spesifik seperti misalnya produksi atau penjualan. Biaya bunga (interest expense) :biaya yang timbul karena pinjaman uang. Biaya dibayar di muka (prepaid expenses) :pengeluaran-pengeluaran untuk barang dan jasa yang akan digunakan atau memberi manfaat di masa mendatang. Biaya gaji (salaries) :biaya yang berasal dari pemakaian jasa karyawan atau buruh yang dipekerjakan dalam perusahaan. Biaya hutang tak tertagih (bad debt expense) :biaya yang berhubungan dengan tidak tertagihnya piutang. Biaya lain-lain (other expenses) :biaya-biaya yang tidak berhubungan dengan kegiatan utama perusahaan. Biaya masih harus dibayar (accrued expenses) :biaya-biaya yang sudah merupakan beban walaupun hutang yang bersangkutan belum saatnya merupakan kewajiban. Biaya penjualan (sales expenses) :biaya-biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan kegiatan menjual dan memasarkan barang. Biaya perlengkapan (supplies expense) :biaya yang timbul karena pemakaian perlengkapan (bahan pembantu). Biaya penyusutan (depreciation expense) :biaya yang timbul karena pemakaian aktiva tetap berwujud. Biaya serba-serbi (miscellaneous expenses) :biaya yang terdiri dari bermacam-macam transaksi yang jumlahnya kecil, tidak sering terjadi dan tidak tertampung dalam satu perkiraan biaya yang ada. Biaya sewa (rent expense) :biaya yang timbul karena pemakaian sewa. Bukti kas kecil (petty cash voucher) :bukti tertulis yang menunjukkan jumlah dan rincian pengeluaran melalui dana kas kecil. Buku besar (ledger) :kumpulan dari perkiraan-perkiraan yang saling berhubungan dan merupakan suatu kesatuan tersendiri. Buku besar khusus (special ledger) :buku besar tambahan yang dirancang untuk mengumpulkan informasi lebih rinci guna mendukung informasi yang terdapat pada salah satu perkiraan di buku besar. Buku besar tambahan (subsidiary ledger) :kadang-kadang disebut juga buku besar pembantu:lihat buku besar khusus. Buku harian khusus (special journal) :buku harian (jurnal) yang dirancang untuk mencatat suatu transaksi (atau beberapa transaksi) tertentu. Buku hutang (accounts payable ledger) :kadang-kadang disebut juga dengan buku tambahan hutang: buku besar tambahan untuk perkiraan hutang. Buku hutang merupakan kumpulan dari kartu hutang. Buku memorial (general journal)kadang-kadang disebut juga buku harian umum, jurnal umum atau buku jurnal :buku harian yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang tidak dapat dimasukkan dalam salah satu buku harian khusus. Buku pembelian (purchases journal) :buku harian yang khusus digunakan untuk mencatat pembelian barang dagang secara kredit. Buku penerimaan kas (cash receipt journal) :buku harian yang digunakan khusus untuk mencatat semua penerimaan uang termasuk penjualan tunai. Buku penjualan (sales journal) :buku harian yang digunakan khusus untuk mencatat penjualan barang dagang secara kredit. Buku pengeluaran kas (cash disbursement journal) :buku harian yang khusus digunakan untuk mencatat semua pengeluaran uang termasuk pembelian barang dagang secara tunai. Buku persediaan = kadang-kadang disebut buku stok (inventory subsidiary ledger) :kumpulan dari kartu persediaan. Buku piutang (accounts receivable subsidiary ledger) :kadang-kadang disebut buku tambahan piutang: buku besar tambahan untuk perkiraan piutang. Buku piutang merupakan kumpulan dari kartu piutang. Buku voucher (voucher register) :jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat semua voucher yang dikeluarkan. Bursa efek (stock exchange) :tempat di mana surat-surat berharga seperti saham dan obligasi diperdagangkan. - See more at: hari.asia/2012/03/istilah-istilah-dalam-akuntansi.html#sthash.94JcCcpe.dpuf Jenis-jenis akuntansi Posted: Desember 31, 2010 in Tentang aKu... 0 Akuntansi biaya Akrual basis dan kas basis Akuntansi keuangan Akuntan internal dan Akuntan eksternal Akuntansi manajemen Akuntansi proyek Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi proses pelacakan, pencatatan, dan analisa terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan aktivitas suatu organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa. BASIS KAS (Cash Basis) Pencatatan basis kas adalah teknik pencatatan ketika transaksi terjadi) Akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor, pemasok, serta pemerintah. Prinsip utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan adalah persamaan akuntansi (Aset = Liabilitas + Ekuitas). Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut. Laporan ini yang disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan terhadap para pemegang saham. Akuntansi Manajemen adalah sistem akuntansi yang berkaitan dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer atau manajemen dalam suatu organisasi dan untuk memberikan dasar kepada manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang akan memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan melakukan fungsi kontrol. Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.[1] Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.[2] Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.[3] Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.[4] Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook 0 komentar: Poskan Komentar 3333333333333 JENIS-JENIS PERUSAHAAN Perusahaan Jasa : Perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan/service dan bertujuan Untuk memberikan pelayanan yang memuaskan terhadap customer/pelanggan. Contoh : Salon,Jasa Akuntan,Laundry,Pengacara,Bengkel dll Perusahaan Dagang : Perusahaan yang bergerak dibidang Perdagangan/Perniagaan tanpa mengubah bentuk isi maupun sifat dan bertujuan untuk mencari keuntungan. Contoh : Indomart,Alfamart,Giant,Toko dll Perusahaan Industri : erusahaan yang bergerak mengelolah bahan baku hingga menjadi barang jadi yang siap untuk dijual dan bertujuan untuk membuat / memproduksi barang. Contoh : Perusahaan Sabun,Konveksi,Perusahaan Mebel dll Diposkan oleh Maissya Star Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook 4444444444444 Pengertian analisis laporan keuangan (financial statement analysis) menurut Soemarso (2006:430), adalah hubungan antara suatu angka dalam laporan keuangan dengan angka lain yang mempunyai makna atau dapat menjelaskan arah perubahan (trend) suatu fenomena. ............... Analisis laporan keuangan bertujuan untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak memuaskan. Analisis dilakukan dengan mengukur hubungan antar unsur-unsur laporan keuangan dan bagaimana perubahan unsur-unsur itu dari tahun ke tahun dan untuk mengetahui arah perkembangannya Menurut Djarwanto (2001:111) manfaat analisis laporan keuangan berdasarkan pada kepentingan para pemakai laporan yaitu : (1) Untuk mengetahui hubungan antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain baik dalam satu laporan keuangan maupun antar laporan keuangan, sehingga apabila terjadi kelemahan dalam satu atau beberapa perusahaan dari laporan keuangan akan diambil tindakan untuk memperbaikinya...................manfaat analisis laporan keuangan berdasarkan pada kepentingan para pemakai laporan yaitu : (1) Untuk mengetahui hubungan antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain baik dalam satu laporan keuangan maupun antar laporan keuangan, sehingga apabila terjadi kelemahan dalam satu atau beberapa perusahaan dari laporan keuangan akan diambil tindakan untuk memperbaikinya. (2) Dapat dijadikan sebagai salah satu dasar dalam pengambilan keputusan (3) Bersama dengan anggaran kas dapat digunakan untuk memprediksi laporan keuangan dimasa yang akan datang. (4) Untuk mengetahui posisi dan perkembangan dari satu atau beberapa laporan keuangan sehingga dapat diramalkan kecenderungannya pada masa yang akan datang.Analisis yang dilakukan terhadap neraca dan laporan laba rugi merupakan penelaahan hubungan-hubungan dan tendensi atau kecenderungan untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Metode dan teknis analisis (alat-alat analisis) yang digunakan untuk mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan dari setiap pos tersebut dengan memperbandingkannya dengan periode yang lalu atau membandingkannya dengan alat-alat pembanding yang lain seperti neraca dan laporan laba rugi yang dibudgetkan ataupun dengan laporan keuangan perusahaan lain yang sejenis...............BENTUK-----Neraca Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang, serta modal dari suatu perusahaan pada suatu tertentu. Tujuan Neraca adalah untuk menunjukan posisi keuangan suatu perusahaan pada saat tertentu (Sugiyarso & Winarni, 2005:2 ; Munawir, 2004:13). Neraca terdiri dari tiga bagian utama yaitu: Aktiva (Asset) Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2002:13) dalam buku Standar Akuntansi Keuangan dijelaskan bahwa “Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan”.Lebih tegas lagi bahwa pengertian aktiva tidak terbatas pada kekayaan perusahaan saja, tetapi juga termasuk pengeluaran-pengeluaran yang belum dialokasikan (deffered charges) atau biaya yang masih harus dialokasikan pada penghasilan yang akan datang, serta aktiva yang tidak berwujud lainnya (intangable asset) misalnya goodwill, hak paten, hak menerbitkan dan sebagainya (Munawir, 2004:14).Komponen Aktiva (assets) menurut Jusuf (2000) secara umum adalah sebagai berikut: Aktiva Lancar (Current Asset), adalah aktiva yang dengan mudah dapat dikonversikan ke dalam bentuk tunai atau aktiva yang dipergunakan dalam satu siklus operasi. Beberapa komponen yang termasuk dalam kategori ini adalah: a) Kas dan Bank (Cash and Bank) b) Surat-surat berharga (Marketable Securities) c) Piutang dagang (Account Receivable) d) Persediaan Barang (Inventory) e) Biaya yang dibayar di Muka (Prepaid Expenses) Investasi (Investment) Investasi (Investment) adalah bentuk penyertaan jangka panjang atau yang dimaksudkan untuk menguasai perusahaan lain. Aktiva Tetap (Fixed Asset) Aktiva Tetap (Fixed Asset) adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dulu, yang dipergunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa lebih dari satu tahun. Beberapa komponen yang banyak ditemukan adalah: a) Tanah (Land) b) Bangunan (Building) yang telah siap atau sedang dipergunakan. c) Mesin-mesin (Machinaries) yang telah siap atau sedang dipergunakan. d) Peralatan (Equipment). e) Kendaraan (Vehicle). Aktiva Tidak Berwujud (Intangible Asset) Aktiva Tidak Berwujud (Intangible Asset) adalah hak-hak istimewa atau porsi yang menguntungkan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan. Aktiva Lain-lain (Other Asset) Aktiva Lain-lain (Other Asset) adalah aktiva yang tidak dapat digolongkan ke dalam salah satu kategori aktiva di atas. Beberapa komponen dari pos ini adalah: a) Biaya Pra-operasi (Pre-Operating Expenses). b) Bangunan yang masih dalam penyelesaian. c) Mesin dalam Instalasi. d) Aktiva lain. Kewajiban (Liabilities) Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002:13). Di mana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor. Hutang atau kewajiban perusahaan dapat dibedakan ke dalam hutang lancar (hutang jangka pendek) dan hutang jangka panjang (Munawir,2004:18). Hutang lancar atau jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayaran akan dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan (Munawir,2000:18). Hutang lancar meliputi antara lain: Hutang Dagang, adalah hutang yang timbul karena adanya pembelian barang dagangan secara kredit. Hutang Wesel, adalah hutang yang disertai dengan janji tertulis (yang diatur dengan undang-undang) untuk melakukan pembayaran sejumlah tertentu pada waktu tertentu di masa yang akan datang. Hutang Pajak, baik pajak untuk perusahaan yang bersangkutan maupun Pajak Pendapatan Karyawan yang belum disetorkan ke Kas Negara. Biaya Yang Masih Harus Dibayar, adalah biaya-biaya yang sudah terjadi tetapi belum dilakukan pembayarannya. Hutang Jangka Panjang Yang Segera Jatuh Tempo, adalah sebagian (seluruh) hutang jangka panjang yang sudah menjadi hutang jangka pendek karena harus segera dilakukan pembayaranya. Penghasilan Yang Diterima Dimuka (Deferred Revenue), adalah penerimaan uang untuk penjualan barang/jasa yang belum direalisir. Hutang Jangka Panjang menurut Munawir (2000:19) adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannya (jatuh temponya) masih jangka panjang (lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca), yang meliputi: 1) Hutang Obligasi. 2) Hutang Hipotik, adalah hutang yang dijamin dengan aktiva tetap tertentu. 3) Pinjaman Jangka Panjang yang lain. Modal (Equity/Net Worth) Modal merupakan hak atau bagian yang dimiliki Perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal (modal saham), surplus dan laba yang ditahan (Munawir,2004:19). Atau bisa juga dikatakan bahwa modal adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban (Ikatan Akuntansi Indonesia,2002:13). Komponen dari modal ini sendiri adalah: 1) Modal Saham (Capital Stock). 2) Agio Saham (Surplus/Premium). 3) Laba Yang Ditahan (Retained Earning). 4) Laba Tahun Berjalan (Profit of Current Year). 5) Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap. Laporan Laba Rugi Laporan Laba Rugi adalah laporan yang mengikhtisarkan pendapatan dan beban perusahaan selama periode tertentu, yang umumnya setiap kuartal atau satu tahun (Brigham & Houston,2001:42). Laporan ini juga menunjukan kepada kita tentang komposisi penjualan, harga pokok, dan biaya-biaya perusahaan selama suatu periode tertentu. Dengan perkataan lain, kita dapat mengetahui jumlah keuntungan yang diperoleh atau kerugian yang diderita oleh perusahaan selama periode tertentu (Jusuf,2000:29). Adapun komponen dari laporan laba rugi ini menurut Jusuf (2000) adalah sebagai berikut: Penjualan (Sales) Penjualan (Sales), yaitu pendapatan yang diperoleh perusahaan akibat dari penyerahan barang/jasa dari bisnis utamanya. Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold) Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold) atau yang lebih dikenal dengan istilah COGS dapat didefinisikan secara sederhana sebagai biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka mengadakan barang yang dijual. Laba Kotor/Bruto (Gross Profit) Selisih antara Penjualan bersih (Net Sales) dengan Harga Pokok Penjualan (COGS) disebut Laba Kotor/Bruto (Gross Profit). Laba Kotor menunjukan besar laba/rugi yang dialami dengan membuat produk atau menyediakan jasa. Gross Profit memberikan indikasi mengenai tiga hal: a) Pengendalian Persediaan (Inventory Control) b) Efisiensi (Efficiency) c) Harga Jual Produk (Pricing) Biaya Operasional (Operating Expeses) Biaya Operasional atau Biaya Usaha (Operating Expenses) adalah biaya-biaya yang tidak berhubungan langsung dengan produk perusahaan tetapi berkaitan dengan aktivitas opersional perusahaan sehari-hari. Biaya ini dapat dibagi menjadi dua jenis: 1) Biaya Penjualan (Selling Expenses), yaitu biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penjualan yang dilakukan perusahaan, seperti Biaya promosi, Biaya Pengepakan Barang, Biaya Gaji salesman, dan lain-lain. 2) Biaya Administrasi dan Umum (General and Administrative Expenses), yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan tetapi tidak ada hubungan dengan penjualan seperti Biaya Gaji, Biaya Persediaan Alat Kantor, Biaya Penyusutan Kantor, dan lain-lain. Laba Usaha (Operating Profit) Dengan mengurangi Biaya Operasional dari Laba Kotor kita memperoleh Laba Usaha (Operating Profit). Laba Usaha menunjukan besarnya keuntungan (atau kerugian) yang diperoleh dari bisnis utama perusahaan. Pendapatan (Biaya) lain-lain (Other Income/Expenses) Pendapatan lain-lain adalah pendapatan bukan dari kegiatan normal. Sedangkan Biaya lain-lain adalah biaya yang timbul tetapi tidak dapat digolongkan sebagai Biaya Operasional. Laba Bersih (Net Profit) Net Profit menunjukan sejauh mana manajemen perusahaan berhasil mengorganisasi bisnisnya 555555555555555555555555555555 Pengertian Siklus Akuntansi (Accounting Cycles) adalah : merupakan suatu rangkaian pembukuan : dari pembuatan dokumen aslinya, membukukannya kedalam buku harian, memindahkannya dalam buku besar sera buku tambahan lainnya, sehingga diteruskan untuk menyiapkan neraca percobaan. Setelah selesai menyusun neraca percobaan, lalu dilanjutkan dengan menyusun neraca lajur melalui pertolongan ayat penyesuaian dan akhirnya menyusun suatu laporan keuangan. Dalam suatu perusahaan sangatlah penting untuk menyusun suatu Laporan Keuangan dengan Siklus Akuntansi (Accounting Cycles) yang benar karena Laporan Keuangan yang disusun dengan benar akan sangat berguna untuk : Mengetahui bagaimana kondisi keuangan dari perusahaan tersebut yang benar sehingga dapat diketahui apakah perusahaan rugi atau memberikan keuntungan bagi pemilik. Mengetahui berapa besarnya pajak yang harus dibayar oleh perusahaan. - See more at: blogpajak/pengertian-siklus-akuntansi-accounting-cycles/#sthash.KU6X9KZF.dpuf ...........DEFENISI CAMPUR 12 M,, PENGERTIAN SIKLUS AKUNTANSI Pengertian Siklus Akuntansi Dalam akuntansi terdapat siklus akuntansi yang terdiri dari kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pelaporan informasi ekonomi. Definisi siklus akuntansi, yang dikemukakan Michell Suharli (2006:49) bahwa pengertian Siklus akuntansi adalah urutan transaksi, peristiwa, aktivitas, dan proses dari awal sampai akhir dimulai dari awal seperti lingkaran yang tidak akan pernah putus.” Sedangkan pengertian siklus akuntansi menurut Sofyan Syafri Harahap (2003:16) dalam bukunya Teori Akuntansi bahwa “Proses akuntansi adalah proses pengolahan data sejak terjadinya transaksi, kemudian transaksi ini memiliki bukti yang sah sebagai dasar terjadinya transaksi kemudian berdasarkan data atau bukti ini, maka diinput keproses pengolahan data sehingga menghasilkan output berupa informasi laporan keuangan.” Kesimpulan dari kedua definisi diatas, siklus akuntansi merupakan suatu proses pengolahan data yang terdiri dari urutan transaksi yang berdasarkan bukti transaksi, sehingga dapat menghasilkan informasi laporan keuangan. Tahap-Tahap Siklus Akuntansi Dalam siklus akuntansi terdapat tahap-tahap proses pengolahan data, yang saling berurutan hingga menghasilkan suatu informasi keuangan. Tahap-tahap dalam siklus akuntansi menurut Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini (2005:16) dalam modulnya Pengantar Akuntansi I adalah sebagai berikut : A. Tahap Pencatatan Pembuatan atau penerimaan bukti transaksi Pencatatan dalam jurnal (buku harian) Pemindahbukuan ke buku besar B. Tahap Pengihtisaran Pembuatan neraca saldo (trial balance) Jurnal penyesuaian Neraca saldo disesuaikan Perhitungan rugi laba dan neraca Penyusunan laporan keuangan Jurnal penutup Pembuatan neraca saldo penutup Jurnal pembalik. Pengertian Siklus Akuntansi Sedangkan menurut Michell Suharli (2006:49) dalam bukunya Akuntansi untuk bisnis jasa dan dagang, yang mengemukakan tentang tahap siklus akuntansi adalah : A. Tahap pencatatan Jurnal Buku besar Neraca saldo B. Tahap pengikhtisaran Jurnal penyesuaian Jurnal pembalik Neraca lajur C. Tahap pelaporan Laporan keuangan Jurnal penutup Neraca saldo setelah penutupan. Adapun penjelasan dari uraian siklus akuntansi di atas akan kita bahas pada postingan selanjutnya. Diposkan oleh Alinda Ika di 10.06 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook 1 komentar: UII Official3 Juni 2013 00.18 Terimakasih atas informasinya, sangat membantu. salam kenal dari saya mahasiswa fakultas Ekonomi :) Balas .........................666666666666 PENGERTIAN SIKLUS AKUNTANSI Pengertian Siklus Akuntansi Dalam akuntansi terdapat siklus akuntansi yang terdiri dari kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pelaporan informasi ekonomi. Definisi siklus akuntansi, yang dikemukakan Michell Suharli (2006:49) bahwa pengertian Siklus akuntansi adalah urutan transaksi, peristiwa, aktivitas, dan proses dari awal sampai akhir dimulai dari awal seperti lingkaran yang tidak akan pernah putus.” Sedangkan pengertian siklus akuntansi menurut Sofyan Syafri Harahap (2003:16) dalam bukunya Teori Akuntansi bahwa “Proses akuntansi adalah proses pengolahan data sejak terjadinya transaksi, kemudian transaksi ini memiliki bukti yang sah sebagai dasar terjadinya transaksi kemudian berdasarkan data atau bukti ini, maka diinput keproses pengolahan data sehingga menghasilkan output berupa informasi laporan keuangan.” Kesimpulan dari kedua definisi diatas, siklus akuntansi merupakan suatu proses pengolahan data yang terdiri dari urutan transaksi yang berdasarkan bukti transaksi, sehingga dapat menghasilkan informasi laporan keuangan. Tahap-Tahap Siklus Akuntansi Dalam siklus akuntansi terdapat tahap-tahap proses pengolahan data, yang saling berurutan hingga menghasilkan suatu informasi keuangan. Tahap-tahap dalam siklus akuntansi menurut Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini (2005:16) dalam modulnya Pengantar Akuntansi I adalah sebagai berikut : A. Tahap Pencatatan Pembuatan atau penerimaan bukti transaksi Pencatatan dalam jurnal (buku harian) Pemindahbukuan ke buku besar B. Tahap Pengihtisaran Pembuatan neraca saldo (trial balance) Jurnal penyesuaian Neraca saldo disesuaikan Perhitungan rugi laba dan neraca Penyusunan laporan keuangan Jurnal penutup Pembuatan neraca saldo penutup Jurnal pembalik. Pengertian Siklus Akuntansi Sedangkan menurut Michell Suharli (2006:49) dalam bukunya Akuntansi untuk bisnis jasa dan dagang, yang mengemukakan tentang tahap siklus akuntansi adalah : A. Tahap pencatatan Jurnal Buku besar Neraca saldo B. Tahap pengikhtisaran Jurnal penyesuaian Jurnal pembalik Neraca lajur C. Tahap pelaporan Laporan keuangan Jurnal penutup Neraca saldo setelah penutupan. Adapun penjelasan dari uraian siklus akuntansi di atas akan kita bahas pada postingan selanjutnya. Diposkan oleh Alinda Ika di 10.06 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook 1 komentar: UII Official3 Juni 2013 00.18 Terimakasih atas informasinya, sangat membantu. salam kenal dari saya mahasiswa fakultas Ekonomi :) Balas........Copyright © 2013 Jurnal Akuntansi Keuangan
Posted on: Mon, 23 Sep 2013 15:25:10 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015