SEJARAH RIVALITAS AC MILAN VS JUVENTUS Jika dilihat dari prestasi - TopicsExpress



          

SEJARAH RIVALITAS AC MILAN VS JUVENTUS Jika dilihat dari prestasi kedua tim, duel Juventus versus AC Milan pantas dijuluki "derby Italia yang sesungguhnya". "Inilah derby Italia yang sesungguhnya," ujar jurnalis Guerin Sportivo bernama Alessandro Lanzini suatu ketika. "Juventus dan AC Milan adalah klub yang memiliki pendukung terbanyak di Italia. Mereka bisa mengklaim dukungan lebih dari 50 persen fans Italia." Serie A Italia pekan ini akan mempertemukan tuan rumah Juventus dengan AC Milan di stadion Olimpico, Turin. Laga Minggu (10/1) itu adalah pertemuan dua raksasa, "Clash of the Titans". Hingga kini, Juve dan Milan berturut-turut menduduki daftar dua teratas pengumpul koleksi scudetto terbanyak di Italia. Menurut catatan Reuter, kedua klub mewakili perkembangan sepakbola Italia dalam dua rentang waktu yang berbeda. Juventus berkembang dari kota industri Turin dan digerakkan perusahaan otomotif Fiat milik keluarga Agnelli. Bianconeri berjaya pada 1970-an dan sudah meraih banyak simpati pada era pasca-Perang Dunia. Milan sempat mengalami kemunduran setelah era 1950-an dan kembali bangkit pada pertengahan 1980-an berkat Silvio Berlusconi. Kebangkitan Rossoneri mengawali lahirnya Era Baru sepakbola karena latar belakang Berlusconi sebagai taipan media. Pertengahan 1995, Juventus dan Milan bahu membahu untuk membangun bisnis masing-masing. Keduanya bekerja sama dalam penjualan hak siar televisi serta pemasaran internasional untuk memangkas anggaran. Banyak yang menganggap rivalitas mereka seolah tertutupi oleh hubungan erat itu, tapi persaingan di atas lapangan tak pernah luntur. Skor-skor besar pernah terjadi antara keduanya. Balas membalas. Begitu pula arus perpindahan pemain. Banyak pemain bernama besar bertukar seragam Bianconeri menjadi Rossoneri atau sebaliknya. Langsung maupun tidak langsung. Berikut warna-warna persaingan Juventus dan Milan sepanjang masa yang dirangkum dari berbagai sumber: 1947 - 2 Maret, Serie A. Comunale, Turin. Debut legenda Juventus, Giampiero Boniperti, berakhir pahit setelah dikalahkan Milan 2-1 pada pekan ke-22 Serie A musim 1946/47. Juventus bersaing dengan rival sekota, Torino, dalam perebutan scudetto musim itu. Juve akhirnya merelakan scudetto diraih Torino dengan selisih sepuluh poin. 1950 - 5 Februari, Serie A. Comunale, Turin. Juventus dan Milan bersaing ketat dalam perebutan scudetto musim 1949/50. Juve keluar sebagai pemuncak klasemen akhir berkat keunggulan lima poin. Bagaimana dengan hasil pertemuan kedua tim? Imbang, keduanya saling mengalahkan di kandang lawan. Rivalitas kedua tim turut diwarnai duel Trio Gre-No-Li Milan asal Swedia melawan duet Denmark Juventus, John Hansen dan Karl Aage Praest. Pada pekan keempat, 2 Oktober 1949, Juventus berhasil membukukan kemenangan 1-0 di San Siro berkat gol Rinaldo Martino. Giliran laga di Turin, pada pekan ke-23, Milan datang dengan rekor kemenangan tiga pertandingan beruntun. Juventus tak pernah menang, kalah sekali dan imbang dua kali. Di atas lapangan, meski tertinggal lebih dahulu lewat gol Hansen, Milan berhasil melibas tuan rumah 7-1. Gunnar Nordahl mengamuk dengan menciptakan tiga gol; sisanya dibagi rata Gunnar Gren, Nils Liedholm, Renzo Burini, dan Enrico Candiani. 1997 - 6 April, Serie A. San Siro, Milan. Salah satu kekalahan terbesar Milan di San Siro terjadi pada pengujung musim 1996/97. Setelah menjuarai Serie A musim sebelumnya, Fabio Capello pindah ke Real Madrid dan Milan menunjuk Oscar Washington Tabarez sebagai pelatih. Milan gagal tampil mengesankan dan Tabarez dipecat. Arrigo Sacchi dipanggil lagi untuk memimpin tim keluar dari kesulitan. Tapi, saat menghadapi Juventus, yang bersaing dengan Parma di puncak klasemen sepanjang musim itu, menjadi pertanda berakhirnya keemasan kiprah Sacchi sebagai pelatih. Pasukan Marcello Lippi tampil lebih baik dari segala segi. Christian Vieri dan Vladimir Jugovic sama-sama mencetak dua gol, serta ditambah gol-gol Zinedine Zidane dan Nicola Amoruso. Milan hanya mampu membalas sebiji gol melalui Marco Simone. Pada akhirnya, Juventus merebut scudetto dengan keunggulan dua poin atas Parma. 2003 - 28 Mei, Final Liga Champions. Old Trafford, Manchester. Meski berhasil membawa Juventus tampil di final Liga Champions tiga kali, Lippi hanya berhasil satu kali membawa pulang gelar juara. Salah satu kegagalan Lipp terjadi di All Italian Final 2002/03 di Old Trafford, Manchester. Sepakbola Italia merajai Eropa kala itu. Tiga klub Serie A, Milan, Juve, dan Inter Milan, masuk empat besar. Juventus berhasil menaklukkan Real Madrid untuk memastikan laga pertama sesama klub Italia di Liga Champions. Namun, saking sudah saling mengenal satu sama lain, laga final itu dikenang sebagai partai puncak paling membosankan sepanjang sejarah turnamen. Andriy Shevchenko berhasil mencetak gol pada awal babak pertama, tapi secara mengherankan dianulir wasit Markus Merk. Kejadian tersebut membuat Juve bermain lebih hati-hati. Setali tiga uang, Milan enggan ambil resiko. Setelah 120 menit yang membuat para penonton menguap kebosanan, Milan berhasil menggondol gelar juara melalui adu penalti. Tiga eksekutor Juve gagal menjalankan tugasnya, yaitu David Trezeguet, Marcelo Zalayeta, dan Paolo Montero. Di kubu Milan, eksekusi Clarence Seedorf dan Kakha Kaladze mentah. Penalti terakhir yang diambil Shevchenko akhirnya menentukan sang pemenang. Trofeo Luigi Berlusconi. Inilah contoh paling nyata eratnya hubungan manajemen kedua tim. Sejak 1991, laga eksebisi bertajuk Trofeo Luigi Berlusconi rutin digelar sebagai peringatan atas mendiang ayahanda presiden Milan, Silvio Berlusconi. Inter, Real Madrid, dan Bayern Muenchen pernah diundang meramaikan, tapi sejak 1995 laga hanya mempertandingkan Milan versus Juventus di San Siro. Hingga kini, rekor mereka di Trofeo imbang. Masing-masing tim delapan kali saling mengalahkan. Lalu lintas kekuatan skuad kedua tim. Dua pelatih besar Fabio Capello dan Carlo Ancelotti pernah menangani Juventus dan Milan. Bahkan, Capello pernah pula menjadi pemain kedua kubu. Untuk Ancelotti, karir kepelatihannya lebih dulu dipercaya direksi Juventus sebelum akhirnya menangani bekas klubnya, Milan. Di jajaran pemain, daftar nama berikut ini adalah mereka yang pernah mencicipi seragam kedua tim: Jose Altafini, Roberto Baggio, Romeo Benetti, Edgar Davids, Emerson, Filippo Inzaghi, Paolo Rossi, Aldo Serena, Patrick Vieira, Gianluca Zambrotta. Satu nama lain mungkin dapat dipertimbangkan masuk daftar, yaitu Cristian Zenoni. Milan mendatangkannya dari Atalanta musim panas 2001, tapi selang beberapa pekan saja, sang bek dijadikan bagian dari transfer Inzaghi dari Delle Alpi. Kiper Lorenzo Buffon tampil dalam 300 partai bersama Milan sepanjang rentang 1949-1959. Uniknya, Lorenzo adalah sepupu kakek Gianluigi Buffon, yang sudah tampil 310 kali untuk Juventus mulai dari 2001 hingga sekarang. Calciopoli. Ada semacam rasa senasib sepenanggungan yang dibagi kedua klub musim 2005/06. Keduanya divonis terlibat dalam pengaturan hasil pertandingan, alias skandal Calciopoli. Juventus menderita hukuman paling berat, didegradasi ke Serie B Italia dan dicopot gelar juaranya. Milan, bersama beberapa klub lain, menderita hukuman pengurangan poin musim berikutnya. WE ARE RIVAL NOT ENEMY!!!! (Erviana Husyani) #dpRazh_10
Posted on: Sat, 17 Aug 2013 16:51:18 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015