Studi: Kaki Zona Erotis Paling Rendah Tingkat - TopicsExpress



          

Studi: Kaki Zona Erotis Paling Rendah Tingkat Sensualitasnya Senin, 09/09/2013 06:58 WIB Hestianingsih - wolipop Dok. Thinkstock Jakarta - Membuat pasangan bergairah saat foreplay bisa dilakukan dengan menyentuh zona-zona erotis di tubuhnya. Bibir, tengkuk, dada serta pangkal paha merupakan titik rangsang yang dianggap paling efektif membangkitkan gairah bercinta. Sementara telapak kaki, menurut hasil survei dinilai merupakan bagian tubuh yang terendah tingkat erotisnya. Ya, telapak kaki ternyata jadi bagian anatomi tubuh yang paling tidak sensual, berdasarkan penelitian tentang hubungan antara seks dan otak yang dilakukan para ilmuwan ahli syaraf di Bangor University dan University of Witwatersrand, Johannesburg, Afrika Selatan. Kaki mendapat urutan paling akhir dalam daftar 41 bagian tubuh yang berkaitan dengan ketertarikan seksual. Di atasnya, yaitu kedua terbawah adalah tempurung lutut. Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal neuroscientific Cortex ini mematahkan teori lama yang menyebutkan bahwa kaki berhubungan erat dengan area genital. Beberapa bagian tubuh lain seperti betis dan tangan juga kurang efektif untuk menimbulkan hasrat seks, terutama pada wanita. Sementara itu bagian tubuh yang dianggap paling populer meningkatkan gairah seks adalah, tentu saja, area genital. Diikuti oleh bibir, telinga, paha bagian dalam dan tulang bahu. Hasil ini didapat dari survei yang melibatkan 800 responden pria dan wanita di Inggris dan Afrika Selatan. Dari penelitian juga terungkap, antara pria dan wanita tidak ada perbedaan yang signifikan soal zona erotis ini. Seperti halnya wanita, pria juga memiliki titik rangsang yang sama banyaknya dengan wanita. Penemuan ini kembali mematahkan asumsi yang menyebutkan bahwa pria hanya punya satu titik rangsang, yaitu penisnya. "Kami telah menemukan bahwa kita (pria dan wanita) punya zona erotis yang sama, mungkin hanya dua atau tiga yang berbeda. Tidak tergantung dari jenis kelamin, gen, ras atau orientasi seksual. Gairah seks itu timbulnya dari otak. Bukan karena budaya atau pengalaman hidup," ujar Profesor Oliver Turnbull dari School of Psychology di Bangor University, seperti dikutip dari Daily Mail. Dari hasil penelitian, para ilmuwan kini menduga bahwa respon seksual yang dialami seseorang dikontrol oleh salah satu bagian otak yang berhubungan dengan sentuhan. Menurut Oliver, respon sensual tersebut kemungkinan diatur oleh bagian otak yang disebut insula atau cortex. Namun ia menegaskan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut lagi untuk memastikannya. "Kami ingin mengetahui kenapa bagian tengkuk lebih menggoda untuk distimulasi ketimbang dahi atau kepala. Padahal keduanya punya reseptor sensor yang sama," tambahnya. (hst/hst) Redaksi: redaksi[at]wolipopInformasi pemasangan iklan hubungi : email : sales[at]detik
Posted on: Mon, 09 Sep 2013 00:45:00 +0000

Recently Viewed Topics




© 2015