Acara Asyura Dibubarkan, Jalaluddin Rakhmat Akan Lapor Menko - TopicsExpress



          

Acara Asyura Dibubarkan, Jalaluddin Rakhmat Akan Lapor Menko Polhukam Untuk Menuntut “Keadilan” Posted: 12:28 am, November 17, 2013 by Mushab Mushab untuk Al-Mustaqbal Channel BANDUNG – Ketua Dewan Syuro Ijabi, Jalaluddin Rakhmat rupanya tidak terima ritual syirik Asyura dibubarkan paksa di sejumlah daerah. Jalaluddin Rakhmat, mengatakan kelompoknya saat ini sedang menyusun laporan dan rencananya akan disampaikan ke Komnas HAM Senin (18/11) pekan depan. “Ini terkait peringatan Asyura di Bandung, artinya kita sudah mengikuti seluruh prosedur dan Kapolsek sudah menyatakan tidak keberatan, tetapi ternyata dipermasalahkan dan terpaksa pindah,” kata Jalaluddin saat dihubung Wartawan BBC Indonesia. “Daerah lain seperti di Jakarta diserbu di saat-saat akhir acara, di Makassar juga diserbu dengan kelompok bersenjata tajam.” Tambahnya. Ritual syirik Asyura yang diselenggarakan di beberapa kota mendapat ancaman dari kaum muslimin setempat. Seperti di Surabaya dibubarkan oleh kaum muslimin, di Makassar diserbu dan dibubarkan massa kaum muslimin, di Bandung dipaksa untuk bubar dan akhirnya pindah tempat, di Yogyakarta dihentikan di tengah acara oleh kaum muslimin, di Jakarta dipaksa dibubarkan. Alhamdulillah respon masyarakat Islam hari ini telah sadar bahwa Syiah itu adalah agama sesat, kaum muslimin Indonesia mulai mengetahui bahwa Syiah itu agama yang berbahaya bagi kaum muslimin. Oleh sebab itu banyak dari kalangan masyarakat Islam turut membubarkan acara syirik agama Syiah tersebut. Jalaluddin Rakhmat menilai pemerintah lebih memperhatikan keinginan agama mayoritas yaitu Islam dan tidak melindungi kaum minoritas. Kelompok sesat agama Syiah di Indonesia menyesalkan pembubaran acara Asyura oleh kaum muslimin. Jika mereka tidak terima kegiatan-kegiatan mereka dibubarkan, lalu bagaimana dengan pembantaian saudara-saudara muslim di Suriah, Iran dan Irak? Apakah mereka mendapat perlindungan? Justru kaum agama sesat Syiah di Indonesia begitu enak dan nyaman tinggal di negara Demokrasi ini. Sedangkan saudara kami di belahan bumi lain mendapat perlakuan yang tidak manusiawi yang dilakukan oleh penganut agama Syiah. Peringatan hari Asyura versi thaghut kafir syi’ah Bashar al Assad adalah dengan membantai kaum muslimin Suriah yang dibantu oleh anak-anak hasil zina mut’ah asal iran dan lebanon yg lebih dikenal dengan Hizbulshaytan. Lalu apakah kaum muslimin disana mendapat keadilan? Meminta keadilan di Indonesia dan membantai saudara muslim di negara lain merupakan bentuk ketidak adilan. Semoga Allah melaknat agama dan pengikut Syiah, dan semoga Allah membukakan pintu hidayah bagi masyarakat Islam yang belum paham tentang sesatnya agama Syiah. Aamiin. Source: BBC *** Arogansi oknum polisi dan aparat pendukung Syiah di Pemalang A. Z. Muttaqin Sabtu, 13 Muharram 1435 H / 16 November 2013 20:25 PEMALANG (Arrahmah) - Sekali lagi, tindakan arogansi dari polisi mencoreng nama korps Kepolisian Republik Indonesia. Setelah kasus korupsi, pembunuhan dan pemerkosaan yang dilakukan oleh anggota kepolisian, kali ini terjadi aksi arogansi polisi dalam bentuk Pencabutan Spanduk yg bertuliskan ” WASPADA BAHAYA SYIAH” yang dipasang di pagar milik sebuah yayasan Islam resmi yaitu Yayasan Para Pecinta Nabi di kota Pemalang, Jawa Tengah, Jumat (15/11/2013). Pencabutan spanduk tersebut dilakukan oleh aparat Polsek dan Satpol PP Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Berikut ini kronologis kejadian dan pernyataan resmi Yayasan Islam Pecinta yang diterima redaksi arrahmah. Kamis, 14 November 2013 Yayasan Islam Para Pecinta Nabi memasang spanduk “Waspada Terhadap Syiah” pada pukul 20.00 WIB. Jumat, 15 November 2013 pukul 5.00 pagi, spanduk hilang dan ada bekas-bekas penarikan secara paksa. Diperkirakan penyobekan spanduk tersebut terjadi pada tengah malam. Jumat, 15 November 2013 jam 7.00 pagi, Ketua Yayasan diberitahu perihal hilangnya spanduk tersebut oleh pengurus kantor yayasan dan mengistruksikan untuk dipasang lagi spanduk yang lain. Jumat, 15 November 2013 jam 13.00 siang, ada 8 orang polisi dari Polsek Pemalang mendatangi Kantor Yayasan Para Pecinta Nabi yg kebetulan saat itu sedang kosong, namun mereka titip pesan pada pengelola rumah makan disamping kantor agar mencopot spanduk tersebut. Jumat, 15 November 2013 jam 16.30 sore, ada sekelompok aparat yang terdiri dari Satpol PP dan polisi mendatangi kantor yayasan dan mencabut spanduk yang berisi “Waspada bahaya Syiah” tersebut. Patut disayangkan kerja dari aparat pemerintah yang jauh dari sikap professional ini. Tanpa surat pemberitahuan yang dilayangkan kepada pihak Yayasan, mereka langsung saja secara paksa mencabut spanduk tersebut. Padahal, pada saat itu, salah satu pengurus yayasan sedang menuju ke lokasi. Jumat, 15 November 2013 jam 17.30 sore, ada seseorang menelepon Ketua Yayasan dan dia berkata bahwa saya diperintahkan untuk mencabut spanduk tersebut untuk menghindari kerusuhan yang mungkin bisa terjadi karena ada kelompok masyarakat disebelah barat yang keberatan dengan pemasangan spanduk tersebut. Ketua Yayasan yang belum diberitahu oleh pengurus yayasan tentang insiden pencabutan spanduk secara non-prosedural yang dilakukan oleh aparat mengatakan, agar diadakan dialog jam 8 malam dengan beberapa ustad dan pengurus Yayasan jam 8 malam. Rupanya orang yang menelepon Ketua Yayasan itu belum tahu jika spanduk sudah dicopot. Sabtu 16 November 2013, sampai pagi ini, dari pihak yayasan belum diberitahu oleh aparat siapa yang berkeberatan dengan isi spanduk tersebut . Kami selaku Pengurus Yayasan Para Pecinta Nabi yang baru berusia beberapa bulan, Alhamdulillah sudah mampu melaksanakan program sosial diantaranya adalah khitanan masal, buka puasa bersama dengan masyarakat sekitar dan program pengajian rutin seminggu 2 kali. Kami memasang spanduk ini didasarkan dengan tanggung jawab kami untuk melindungi masyarakat dari sebuah faham yang dapat merusak persatuan Umat Islam karena faham Syiah tersebut benar-benar telah menistakan kepercayaan yang dianut oleh umat Islam di Indonesia yang tergolong Sunni atau Ahlus Sunnah wal Jamaah. Yang patut kami keluhkan kepada aparat adalah selain tindakan arogan yg dilakukan oleh aparat dengan mencabut paksa spanduk tersebut, mereka sepertinya menjadi centeng sebuah kelompok masyarakat, karena tanpa adanya upaya mediasi terlebih dahulu langsung saja mencabut spanduk tersebut. Kami juga sangat prihatin atas sikap yang dilakukan oleh aparat ini dapat memperkeruh suasana dan menyebabkan terjadinya kerusuhan seperti di Sampang. Karena kami tidak akan berhenti disini, namun kami akan terus berusaha menjaga persatuan dan aqidah masyarakat muslim ahlus Sunnah wal Jamaah di kota Pemalang dari bahaya Syiah dan membuktikan bahwa Syiah bukan Islam. Dan kami akan menggandeng seluruh ormas-ormas Islam di kota Pemalang untuk melakukan upaya-upaya menjaga persatuan Umat Islam dari bahaya Syiah. Allahu Akbar. Ketua Yayasan Islam Para Pencinta Nabi H. Abdullah (azm/arrahmah) *** Ledakan Besar di Gedung Pemerintahan, 31 Loyalis Thogut Assad Tewas Posted: 1:57 am, November 19, 2013 by Elite Janisary Elite Janisary untuk Al-Mustaqbal Channel SURIAH, DAMASKUS – Setidaknya 31 pasukan loyalis thogut Assad, di antaranya empat perwira, tewas dalam sebuah ledakan bom besar yang menargetkan gedung administrasi di pinggiran kota Damaskus. Ledakan pada ahad malam terjadi di pinggiran kota Harasta, timur laut ibukota. seperti dilanisir oleh Kavkaz Center, senin (18/11/2013) Tiga jenderal dan seorang brigadir jenderal tewas dalam serangan bom yang menyebabkan sebuah bangunan di pangkalan transportasi militer di Harasta runtuh. Waktu serangan sangat penting karena terjadi di tengah gencarnya thogut Assad menggelar serangan besar terhadap posisi mujahidin di seluruh wilayah Damaskus. Hanya staf malam yang bertugas ketika ledakan terjadi. Jika bom meledak satu jamnya sebelumnya, mungkin korban mencapai 200 orang tewas. Lainnya terluka. Bom tampaknya telah ditempatkan baik di dalam atau di bawah bangunan di sebuah terowongan . Sebuah kelompok pejuang Suriah, Brigade Direh al- Aasmeh (Perisai Damaskus), menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu. Tidak jelas jenis bom apa yang digunakan, tetapi faktanya kekuatan ledakan sanggup meratakan gedung. Sebuah video yang didistribusikan oleh kelompok, yang merupakan bagian dari FSA, menunjukkan bangunan runtuh sepenuhnya. Harasta sebagian besar masih di tangan pasukan kafir Syiah Nusayriah namun Mujahidin telah berusaha sejak musim panas 2012 untuk maju ke dalamnya.
Posted on: Wed, 20 Nov 2013 07:53:50 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015