Catatanku Hari Ini: 8 NICO sapi Aplng pahul botak … Bt AC - TopicsExpress



          

Catatanku Hari Ini: 8 NICO sapi Aplng pahul botak … Bt AC Bersihin Btm kumis security K3 muh.saharbani blkn... Md. Bininya patrik Md. Pak Fred?? MD. ketemu di mall Nessi warung Rizal Gedhe badannya Usd Plaza Venta X AXA mandiri ……… Itulah sebagian dari nama-nama yang tersimpan di memory HP-ku yang muncul sembari-ku scroll-down satu persatu. Mungkin kode-kodenya hanya aku yang tahu karena system kerja otakku yang kesulitan ngingat nama…jadi perlu penanda. Tapi bukan masalah nama-nama itu yang terlintas di otakku seiring makin lamanya jariku bermain dengan layar sentuh HP-ku…hanya sebuah pertanyaan…”perlu ‘ngak sih nama-nama itu kusimpan?” Bahkan mungkin bisa dibilang hampir semua teman kuliahku masih kusimpan nomor HP-mereka…namun kalau diputar balik apakah mereka menyimpan nomorku di HP mereka?...Bahkan acara rutin tahunan ketika kuberikan ucapan selamat hari raya natal/paskah maupun lebaran…biasanya berakhir dengan “Siapa ya?”. Terlepas juga bahwa tiap tahun kuberikan informasi tentang nomor ini miliknya kang Danu/Shige/Greg/Nanang…tergantung kepada teman di jaman apa aku membalasnya…dan acara mengulang itu kebanyakan berulang kembali di tahun-tahun berikutnya. Kadang sebersit aku berpikir…”Tidakkan mereka menyimpan menyempatkan diri barang beberapa detik untuk menyimpan nomorku?”…ujung-ujungnya pasti beralasan HPnya kemarin hilang dan sekarang HP baru…whatever-lah. Dan mungkin bisa kubilang bahwa 75% nama teman-teman kuliah yang nomornya kusimpan…tidak menyimpan nomorku, dan itu belum juga untuk nomor-nomor yang lainnya. . Jika dikembalikan kepada diri kusendiri maka akan kutanyakan “Kang…’ngapain nyimpen nama orang-orang yang mungkin ‘gak berpikiran bahwa kamu exist di dunia mereka?”…dan kalau kulanjutkan juga pasti akan diselimuti keheranan kenapa lebih dari 10 tahun ini masih kusimpan nama-nama mereka??...apakah karena faktor memory…kenangan masa lalu…atau hanyalah sentimental kacangan belaka?...kenapa tidak kuringankan sedikit beban SMS tahunan dengan menyingkirkan nomor-nomor yang tidak produktif…kalau tidak lama-lama aku bisa jadi seorang “Hoarder” …alias penimbun nomor-nomor sampai aku sendiri tidak tahu apakan nomor itu berguna atau tidak. . “Hoarder”…bagi yang punya channel indovision pasti tidak asing lagi untuk istilah ini…Hoarder biasanya disematkan untuk orang orang yang mempunyai penyakit psikologis atas dorongan untuk mengumpulkan dan menimbun barang-barang, entah itu dalam satu jenis barang ataupun jenis barang secara acak. Namun, satu yang pasti, biasanya para hoarder ini di suatu titik memiliki masalah ruang gerak karena mereka menimbun barang-barang tersebut di sekeliling mereka…bahkan kalau saking parahnya…tidak ada sejengkal ruanganpun di rumah mereka yang bisa dijadikan ruang kosong sehingga merekapun tersudutkan oleh rumah mereka sendiri…dan kadang juga tersingkirkan dari masyarakat maupun anggota keluarga mereka. Dan itu diperparah karena biasanya mereka tidak menggunakan barang-barang yang mereka kumpulkan dari tempat sampah ataupun kebiasaan belanja…tidak ada bedanya. Mereka hanya mendapatkan kepuasan sementara dari mengambil dan menyimpan…dan itu akan muncul kembali dimana mereka merasa kurang…dan menumpuk barang kembali…kesamaan yang lain adalah mereka merasa adanya ikatan emosional yang kuat terhadap barag-barang yang mereka tumpuk dimana kadang akhirnya menghalangi mereka untuk sembuh jika tidak ada dorongan yang begitu kuat dari mereka sendiri untuk sadar bahwa yangmereka tumpuk tidak ada gunanya sama sekali. . Terlepas dari barang-barang fisik yang dikumpulkan, aku rasa kita sebagai individu juga kadang mempunyai bakat menjadi seorang hoarder…dalam hati kita…dimana kita kadang menumpuk semua memori dan pengalaman yang kita dapatkan dalam batin kita, dan kadang begitu sulitnya kita untuk melepaskannya karena rasa keterikatan yang begitu dalam…entah itu yang baik ataupun buruk…dan kadang itu juga berimbas terhadap benda fisik di sekitar kita. Dulu aku merasa sangat sayang untuk melepas sepeda motor lamaku karena itu adalah sepeda motor pertama yang kudapatkan dari keringat sendiri dan usaha sendiri…dan ketika aku memutuskan untuk membeli motor yang ke 2…pertanyaan untuk menyimpannya atau menjual sepeda motor pertama adalah dilemma kecil yang kupikirkan. Kita menumpuk semua memori atas kehidupan kita memang tidak bisa dihindari karena kitalah salah satu mahluk yang unik…satu-satunya mahluk yang dibekali kemampuan untuk menyimpan apa yang kita jalani dalam memori kita…bahkan ketika puluhan tahun sudah terlewatkan. Namun, mungkin ada waktunya kadang kita perlu menyisir kembali…menyortir kembali…dan memilah-milah mana memori pengalaman yang perlu kita simpan rapat-rapat..dan mana yang perlu kita buang. Memang sulit, namun sepertinya masing-masing dari kita perlu berusaha untuk lebih bisa menerima…untuk bisa melepaskan. Memori jelek, pengalaman tidak mengenakkan, dan semua yang negative memang sudah terlanjur terjadi…tapi bagaimana kita bisa mengambil nilainya…dan melepaskannya. Tumpuklah diri kita dengan segala cita…dan buanglah duka yang tidak berarti…dan ini bukan maksudnya bahwa kita tidak boleh terluka dan berduka…tapi itu semua akan menjadi beban untuk melangkah jika terus berkutat dalam ruangan pikiran kita…bersihkan…dan biarkan ruangan terbuka untuk kita masuk dan tinggal di dalamnya. Susah…memang iya…dan akupun tiap hari berjuang dengan pemikiran-pemikiran negatifku yang ingin kusepak sehari hari…dan lama-lama memang kusadari kuncinya adalah pada penerimaan diri….penerimaan diri sebagai seorang laki-laki yang sebagian besar tumbuhnya dari kost-ke kost…sebagai diri yang saat ini terpuruk namun menemukan juga puluhan hal yang sangat berarti…seorang diri yang hanya memiliki seorang ibu di sisisaat ini…seorang diri yang kadang bisa memberi rejeki kepada orang lain walaupun kadang jumlahnya sangat tidak berarti…dan jutaan lagi penerimaan diri yang kuharapkan menjadikanku sebagai sosok yang berarti nantinya walaupun hanya untuk sebuah raga saja. . Baiklah kita menjadi hoarder yang menumpuk memori bahagia daripada duka…menjadi hoarder atas semua memori indah yang bisa kita ciptakan dan kita lihat. Mungkin aku juga tidak bisa berkata demikian karena aku juga bukanlah penasehat…ini semua hanya untuk diriku saja…dan mungkin kita bisa meringankan beban di pundak kita dengan bilang “semuanya akan baik-baik saja”…dan ini juga saatnya aku melepaskan nomor-nomor yang serasa tidak penting dan tidak pernah sekalipun mempunyai niat untuk menjadikan aku di dalam lingkaran kehidupan mereka…pastinya akan lebih ringan…untuk memori di HP-ku maksudnya . Seto Danu Cogito Ergo Sum Batam, LK,Depan mini market.280606.17:19 . setodanu/?p=692
Posted on: Fri, 28 Jun 2013 11:14:14 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015