bagus ga ceritaku SEMUA GARA-GARA KERIBO (PART 1) 4 Oktober - TopicsExpress



          

bagus ga ceritaku SEMUA GARA-GARA KERIBO (PART 1) 4 Oktober 2013 pukul 19:25 Ini hari pertama gue kuliah. Hari pertama jadi anak kuliah, gue sudah bayangin kejadian-kejadian romantis seperti di FTV-FTV yang gue tonton. Gue bakal datang naik mobil keren dan begitu pintu mobil dibuka, gue keluar secara perlahan, membuka kacamata hitam gue, berjalan menuju koridor dengan kecenya, tak lupa dengan kemeja panjang tanpa di kancing dengan kaos putih polos di dalamnya. Di sekeliling gue, cewek- cewek melihat gue jalan dengan mulut menganga sambil bilang, “Keren abisss.” Sayang kadang realita lebih nyesek ketimbang khayalan… Gue datang tidak dengan mobil keren,tapi dengan bis mungil berwarna kuning mentereng yang berhenti tepat di depan kampus gue. Begitu turun dari bis, model rambut belah dua gue menyapa, dan seragam putih-abu SMA pun masih melekat di badan. Cewek-cewek pun tampilannya enggak beda jauh, jilbab warna putih yang diatasnya diberi pita warna merah, karena kebetulan gue kuliah di Universitas Negeri ternama di Jakarta. Belum lagi properti untuk mengikuti ospek yang sangat tidak berperike-laki-laki-an! Memakai rompi berwarna hijau tua, rombe-rombe talirapia di lengan baju dan lengkap beserta mahkota raja yang terbuat dari karton hijau. Kebayang kan betapa macho-nya gue saat itu… dan yang nambah bikin gue macho adalah membawa tas berbentuk kotak terbuat dari kardus dan dilapisi karton berwarna hijau. Dan gue sempat berfikir, gue mau ospek apa mau ngamen di lampu merah? Ini tas tinggal gue kasih senar tali aja, ditambah pake wig banci. Masih ditambah rambut model belah tengah dan semakin tidak berperike-laki-laki-an ini semakin terlihat jelas. H-1 ospek gue jadi orang yang paling panik seantero jagat. Yang bikin gue panik adalah bagaimana cara membelah rambut keribo gue ? dibayangi rasa takut dihukum senior, gue paksa rambut keribo gue untuk dipisah menjadi dua bagian dengan menghabiskan satu botol getsboy gel warna biru. Hasilnya… kepala gue jadi lepek abis. Dari tadi gue cerita panjang X lebar X tinggi, gue belum memperkenalkan diri. Nama gue Bambang Hermansyah. Perpaduan nama antara pesepakbola dan penyanyi. Nama beken gue BAMS. Eitsss... elo semua yang baca enggak pada boleh protes. Itulah nama beken gue sejak gue brojol, karena gue paling males jika ada orang yang manggil gue dengan sebutan “Bang” apalagi kalo kaya gini nih… “Bang…Bang..sini deh!” dikira gue abang bakso apa, yang kalau dipanggil sekali sama cewek cantik langsung nengok dan muterin gerobaknya nyampe 180 derajat. Maka dari itu, gue putuskan melalui speaker masjid untuk memakai nama beken “BAMS” dan jangan pernah manggil gue “BANG” karena sumpah gue gak bakalan nengok se senti pun. Gue termasuk anak yang beruntung karena bisa masuk Universitas Negeri pilihan kedua gue. Gue ambil jurusan…Emmmh...jurusan… ya ampunn berat banget gue ngasih tau ke kalian kalau gue ambil jurusan... sebentar guys, gue ambil tisu dulu, gue terharu banget buat ngasih tau ke kalian kalau gue jurusan... Pendidikan IPA Biologi. YAPS!!! Jurusan yang sama sekali enggak gue pengen. Entah kenapa waktu pendaftaran SNMPTN, pulpen gue keseleo nyeklis Jurusan Pendidikan IPA Biologi. Yang tadinya iseng, tapi malah beneran keterima. OH GOD..!! mimpi apa gue jadi calon guru Biologi kaya gini, enggak pernah terbesit sedikit pun gue bakalan ngajar depan anak-anak nantinya. Yang ada rambut keren keribo gue jadi bahan maenananak-anak. Mending kalau cuma bahan maenan, apa jadinya kalau rambut keribo gue dijadiin tempat untuk praktek berternak serangga? Hmm..ampun dah.. Impian gue jadi dokter muda ganteng lenyap sudah. Dan gue sekarang berfikir, kalau gue harus bisa jadi guru muda ganteng yang dikelilingi murid-murid cewek SMA dan mengantri minta foto bareng sama guru ganteng kaya gue. Kembali kecerita ospek. Ospek hari pertama diisi dengan nyanyi-nyanyi antar kelompok. Bersorak ria menggunakan dua botol botol air mineral yang masing-masing botol diisi dengan beras lalu dipukulkan antara botol satu dengan botol lainnya, pengenalan sesama anggota dan panitia ospek, serta demonstrasi dari masing-masing jurusan. Singkat cerita, berakhir sudah masa ospek gue. Dan sekarang gue resmi jadi anak kuliahan. Setiap hari memakai pakaian rapi beserta celana bahan tentunya. Karena di fakultas gue, khususnya fakultas keguruan dan pendidikan, mempunyai peraturan tersendiri bahwa mahasiswa laki-laki diwajibkan memakai celana bahan dan tidak boleh memakai celana jins. Setelah tau ada peraturan seperti itu, makin tersiksanya diri gue. Karena gue cuma punya 4 celana jins bolong-bolong lututnya dan 1 celana….YAPS!! Gue baru inget, kalau gue punya celana bahan warna hitam bekas SMA dulu, celana bahan hitam yang biasa dipakai untuk hari Jumat bareng dengan baju kokonya. Gak abis pikir, celana bahan cuma punya satu dipakai terus-terusan. Dan salah satu cara agar gue punya celana bahan lagi adalah dengan merayu mama habis-habisan agar membelikannya. Satu minggu sudah gue menjalani aktivitas sebagai mahasiswa baru. Dan tugas pun sudah mulai bejibun. Agak kesal memang.Satu tugas belum kelar, sudah muncul tugas lain, begitu terus setiap minggunya hingga otak gue mulai terasa keseleo. Ada dosen yang kata senior adalah dosen ter-killer, namanya pak Wahyu. Ketika dosen ini masuk, seisi kelas langsung berwajah pucat dan menunduk lesu,teringat akan ucapan senior. Pak Wahyu yang berperawakan tinggi dan besar menambah suasana keangkeran kelas. Ia berjalan tegap, menatap dingin mahasiswanya satu persatu. Setelah mengabsen satu persatu, pak Wahyu pun memberikan tugas yang pada saat itu juga harus selesai dan dikumpulkan. Kami pun bergegas mengerjakan, karena takut kena omel pastinya. Ketika sedang panik mengerjakan tugas, gue pun memergoki Pak Wahyu sedang tertidur pulas diatas kursi dosen yang konon katanya kursinya empuk dan enak untuk berleha-leha. Gue pun sontak setengah berteriak, “Katanya dosen killer.. tapi tidurnya mangap udah kaya %@$%...” mulut gue kuburu disekap oleh teman-temanku, dan rambut kribo gue ditarik paksa kearah belakang, lalu badan gue dijatuhkan kelantai. Sumpah.. .ini adegan mirip film Romeo yang disekap paksa oleh sekawanan perampok. Seganteng itukah gue?? Sampai-sampai gue memaksakan menyamakan diri gue dengan Romeo. Teman-teman gue melakukan “Penyekapan Paksa” ini untuk menghindari mulut gue yang kadang berbicara se enak udel. Ini baru kisah gue satu minggu setengah jadi anak kuliahan, tunggu cerita gue berikutnya yah.. dadahh…(Melambaikan tangan ala miss world, berdiri membelakangi jendela yang anginnya gedebak-gedebuk kencengnya, karena kebetulan ruang kelas jurusan gue ada di lantai 6. Rambut keribo gue pun mulai mengikuti irama ritme angin gedebak-gedebuk siang itu, dan enggak tau berapa jumlahnya serangga yang udah pada terbangan keluar dari rambut gue yang keren ini mengikuti arah angin siang itu, dan mungkin juga sudah mampir kerambut atau jilbab kalian) Bersambung…
Posted on: Tue, 05 Nov 2013 12:53:25 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015