llalu jika berada dalam konflik.....bagaimanakah peran - TopicsExpress



          

llalu jika berada dalam konflik.....bagaimanakah peran pers.......ia menjadi gelandang pengangkut air pendapat yang beredar secara adil.........dan membaca kemana arah tujuan goal ultimate bola asalah pada gawang lawan. disini........jelas Koran berpendapat. BERPENDAPAT. ia memihak pada goal ultimate..........kebenaran.........tetapi dengan jujur mengirim umpan sebagai gelndang pengangkut air informasi kesemua pihak dengan adil.......trampil.......dan penuh seni improvisasi semisal cara dribbling dan menghindari tackling lawan..........jadi tak haram Koran atau media lainnya memihak tetapi dengan arah goal ultimate kebenaran. bahwa pada proses itu akan ada intimidasi lawan, semisal kematian wartawan bernas, Udin........itulah kenyataan kita dimasa lalu dimana kebebasan pers adalah barang mahal. Kompas terpaksa tiarap ditahun 78, tempo dibreidel pula.........harian Indonesia Raya milik pak mochtar lubis juga tutup.............bahkan perkara SIUPP juga sulit..........hanya keluar untuk Republika saja. beda dengan kini yang musimnya seperti jamur dimusim hujan. jadi terlalu banyak kartu kuning dan merah yang tak perlu di keluarkan wasit yang memihak lawan alias berat sebelah. pemihakan akan kebenaran dan adil dalam memberitakan harus diiringi dengan bnayak tehnik yang sudah menjadi merek dagang masing2 media yang menyebabkan dia disukai pembaca atau penontonnya. dalam kaitan ini menjadi masalah krusial tentang tafsir kebenaran. apakah ebnar itu? sama saja dengan menyatakan apakah gila itu. karena definisi gila ataupun benar adalah tergantung banyak aspek. ada yang tergantung suara terbanyak. benar dengan suara terbanyak berarti demokrasi ( voting).......dan ada gila kuantitif............jika suatu epndapat dikatakan beralwanan dengan kehendak umum yang diyakini, sebagaimana dialami para nabi dan rasul oleh ummatnya saat berdakwah. adalah benar itu BENAR? inilah yang justru kita cari. dengan cara demikian........ibaratnya tiang goal itu ternayta tak tetap pada tempatnya.....ia berubah posisiterus, maklum kebenaran dari sudut pemain.....dari sudut wasit ( Tuhan) ia tetap pada tempatnya. wasit hanya tinggal mengatakan gol dengan peluitnya jika melihat bola masuk gawang .....melewati garis gawang. disinilah selaku gelandang pengakut air, aspek benar itu yang multi tafsir dikalangan banyak awam......harus mampu dijelaskan oleh media, dengan semua data dan fakta pendukung........argumentasi dan lainnya termasuk studi empiric karena memang masyarakat kita butuh keyakinan atas suatu gol.........ceritanya bagaimana suatu gol itu terjadi.....apakah lewat pelangagran dandi akhiri tendangan bebas ala beckham atau Ronaldo.......atau tembakan 12 pas........atau lewat suatu serangan individu yang didahului permainan teamwork yang baik? jadi massyarakat butuh penjelasan dengan banyak fakta dan data pendukung suatu ide.....jika mereka telah melihat, kalau perlu dengan tehnologi slow motion diulas tentang kejadian gol itu dengan komentator pers yang handal menjelaskan........bahkan bias kita lihat, nanti melengkungnya bola tembakan berapa derajat, bahkan akan diukur dengan hitung cepat kalkulus misalnya.....atau posisi kaki dan telapak sang penendang, termasuk arah angina dan kecepatannya saat kejadian gol terjadi. disinlah peran media.....ia memihak gol......memihak kebenaran......dengan cara jurdil.......jika toh asas jurdil ini diganggu........dalam arti Koran dipaksa mengungkap sumber berita yang anonym yang harus dilindungi oleh hokum.......maka itu pelanggran hak asasi manusia. apakah jika adil sebagai asas.......Koran diintimidasi, karena memuat berita tertentu sehingga dianggap merugikan pihak tertentu dan makanya harus di hakimi sebagaimana Udin.......maka itu pelanggaran hak asasi mansuia. jadi......media sangat penting......dan harus berpihak, meski sumir maknanya , pada kebenaran dengan cara berkeadilan...........inilah pers pancasila. dimana aspek dihitung selain datandan fakta........ketuhanan dalam kemanusiaan yang adil dan beradab, mencerdaskan masyakarat demi terwujudnya keadilan social, persatuan Indonesia dalam suatu kerakyatan yang dipimpin hikmat permusyaawaratan dan perwakilan yang baik.........media dalam banyak segi mewakili ini dengan gayanya masing2 adalah kompas dan JP. dan media yang mewakili ini dalam banyak segi adalah Metro TV dan TV one.......ini sesuai dengan pilihanku yang mungkin subyetif termasuk majalah berita yang baik dalam definsii ini adalah Tempo. jadi.......ini subyektif takarannya karena yang suka OVJ akan tak setuju......karena kumis yang aku maksud di kecoak.....bukan kumis ala ikan lele......tetapi kumis ala kecoal yang patah.
Posted on: Tue, 05 Nov 2013 02:16:27 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015